KLIKM.CO – SMA Muhammadiyah 2 Surabaya (SMAMDA) kembali menggelar agenda rutin pembinaan keputrian, Jumat (17/10/2025).

Materi kali ini terasa berbeda dan sangat relevan bagi remaja ini, secara unik membahas langkah menghadapi dan mengelola stres, dengan mengambil tema How to Cope from Stress.
Bertempat di lantai 2 Gedung SMAMDA Tower, aktivitas keputrian diikuti oleh seluruh siswi kelas X, XI, dan XII yangg sedang berhalangan salat. Kegiatan ini merupakan hasil kerjasama apik antara Pembina Keputrian, Komite Sekolah, dan Mahasiswa Magang dari Jurusan Psikologi Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya.
Pentingnya Koping Adaptif, Terutama bagi Kelas XII
Dalam sesi materi, para siswi mendapatkan pemahaman mendalam mengenai arti stres dan beragam teknik koping (mengatasi).


Pemateri menekankan pentingnya manajemen stres, terutama bagi siswi kelas XII yangg sejenak lagi bakal menghadapi Ujian TKA dan beban akademik yangg tinggi.
Siswi diberi tips praktis untuk menghadapi situasi berat, seperti saat mendekati ujian akhir, tugas besar, alias ketika kudu menyeimbangkan beban akademik dan organisasi secara bersamaan.
Materi juga menelaah lebih lanjut perbedaan antara koping adaptif (cara mengatasi yangg sehat) dan koping maladaptif (cara mengatasi yangg tidak sehat).
Lima tips praktis teknik koping yangg disampaikan pemateri meliputi:
- Latihan pernapasan dalam metode 4-7-8.
- Mengandalkan panca indra (teknik grounding).
- Melakukan aktivitas bentuk ringan.
- Menuliskan isi pikiran (jurnaling).
- Menciptakan suasana yangg lebih nyaman di lingkungan sekitar.
Keputrian jadi Seru dengan Kuis dan Diskusi
Kegiatan berjalan sangat interaktif, diawali dengan sesi kuis dan pemberian bingkisan yangg disambut antusias. Dan ada tiga siswi sukses meraih nilai terbaik dalam kuis tersebut.
Sesi tanya jawab pun tak kalah seru. Meskipun waktu materi nyaris habis, banyak siswi yangg antusias mengangkat tangan. Siswi XI.10, Allodya Khansa, misalnya, mengusulkan pertanyaan menarik tentang hubungan antara sering lupa dengan stres. Sementara itu, Hafadzatul Illiyin (XI.5) bertanya apakah teknik koping bisa dilakukan dengan teknik komik.
Pertanyaan kritis juga datang dari Zivanna Brigitta (XI.4): “Ketika sistem koping yangg digunakan kandas meredakan tekanan emosional, langkah apa yangg paling bijak untuk diambil selanjutnya?” Antusiasme siswi membikin mereka tetap mendengarkan penjelasan pemateri meskipun sesi telah berakhir.
Clarisya Anata Maheswari (XII.8), salah satu pemenang kuis, menyampaikan faedah yangg dia dapatkan dari aktivitas ini. Ia merasa mendapatkan pengetahuan yangg sangat berguna.
“Saya jadi bisa belajar arti dari apa itu coping mechanism dan gimana langkah melakukannya agar kita tetap produktif saat kondisi sedang tidak kondusif, yangg menjadi salah satu aspek stres,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa mempraktikkan latihan pernapasan yangg sempat dilakukan bersama-sama rupanya efektif.
“Karena kemarin sempat melakukan inhale-exhale bersama-sama, saya jadi tahu bahwa mempraktikkan perihal itu saat sedang stres rupanya juga bisa mengurangi rasa resah dan bisa menenangkan pikiran. Selain itu, lantaran ada kuis-kuisnya, materi jadi lebih mudah ditangkap,” tutupnya.
Kegiatan pembinaan keputrian yangg cukup singkat ini tidak menghilangkan prinsip dan pentingnya pembahasan yangg berangkaian dengan remaja utamanya mengenai stress dan langkah mengelolanya.
Melalui aktivitas ini juga menegaskan bahwa SMAMDA peduli dan mendukung kesehatan mental siswa dan siswinya demi tercapainya lingkungan belajar yangg kondusif dan kondusif untuk siswa.
(Widya Dwi Kharismawati/Muri)
4 hari yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·