Omzet Pakkat makanan khas Mandailing Natal naik 100 persen di Medan - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 2 tahun yang lalu

Medan , InfoMu.co –  Omzet penjualan Pakkat nan merupakan makanan unik Mandailing Natal meningkat pesat mencapai 100 persen di Kota Medan, Sumatera Utara selama bulan suci Ramadhan 1444 Hijriah.

“Alhamdulillah, pada awal Ramadhan ini penjualan Pakkat sangat meningkat nan mencapai 100 persen lebih dari hari biasanya, lantaran bahan ini (ujung Pakkat) dijadikan lalapan untuk berbuka puasa,” sebut Dani nan berdagang di Jalan Letda Sudjono, Medan, Minggu.

Sambungnya, untuk di luar bulan Ramadhan biasanya lenyap hanya 300 batang alias dua  ikat. Sementara pada Ramadhan ini, kata Dani bisa mencapai 10 ikat alias mencapai 1000 batang rotan muda.

“Kalau Ramadhan banyak peminatnya, lantaran sangat lezat jika dijadikan lalapan untuk makan setelah berbuka puasa,” ujarnya.

Agar memenuhi permintaan nan meningkat itu, Dani memesannya sampai di area Langga Payung, Kabupaten Labuhan batu Selatan dan Gunung Tua, Kabupaten Padang Lawas Utara.

Sama halnya  dikatakan Putra Siregar. Ia mengaku, omzet penjualan Pakkat ini terbilang cukup baik. Mengingat, awal Ramadhan ini saja banyak peminatnya.

“Hanya saja, hambatan nan kami hadapi penjual pakkat itu bahan baku dari Kota Pinang nan sementara mengalami banjir. Jadi, para pengambil bambu rotan di sana mempunyai kendala, akhirnya pendistribusian melambung. Semoga banjir di sana sigap surut,” harapannya.

Pakkat adalah makanan unik Mandailing Natal nan merupakan jajanan favorit saat Ramadhan. Harga nan dibandrol oleh pedagang tiga batang Rp10 ribu. Hampir di semua wilayah di Sumut banyak nan menjual makanan unik ini Mandailing dan Tapanuli Selatan ini.

Pakkat merupakan dari batang rotan muda. Namun, tidak semua batang rotan bisa digunakan, hanya pucuk batang rotan muda nan dipakai untuk membikin Pakkat ini. Rotan muda ini kemudian dibakar lampau diambil bagian dalamnya.

Terpisah, salah satu pembeli Ikhsan Nasution mengaku rutin membeli Pakkat di bulan Ramadhan ini. Alasannya, bambu rotan muda ini sangat cocok untuk menjadi lahapan dengan sambal.

“Apalagi ini makanan unik Mandailing, jadi terkenang kampung juga jika makanan Pakkat. Hari biasa pun saya juga sering beli jika melintas di area ini,” ucapnya. (ant)

-->
Sumber infomu.co medan
infomu.co medan