Surabaya, KLIKMU.CO – Kiai Cepu dari LSBO Pimpinan Pusat Muhammadiyah datang di Lodji Besar di area Jalan Makam Peneleh, Surabaya, pada Sabtu (4/3) sejak pagi hingga siang untuk ngaji dan obrolan berbareng beberapa kader IMM Surabaya. Pria berjulukan original Kusen SAg MA PhD itu mampir di Surabaya lantaran bakal mengisi arena Musyawarah Daerah PDM Pasuruan.
Tak lupa Kiai Cepu transit sejenak di instansi PDM Surabaya di Jalan Wuni dengan ditemui Ustadz Jemadi dan Ustsdz Musa untuk ngopi dan ngobrol santai, tetapi tetap berisi untuk bekal kader-kader dalam dakwah Muhammadiyah.
Kiai Cepu begitu menikmati bisa berinteraksi di perspektif ruang depan Lodji Besar nan bernuansa historis berbareng visitor lainnya nan semakin ramai tidak mengurangi kekhidmatan obrolan ini.
Setelah perkenalan singkat, dia buka obrolan dengan membaca puisi berjudul “Kakekku Pahlawan”. Puisi karyanya ini sudah sering dibaca dalam arena parade puisi. Suara lantang menggema menyuarakan kritik sosial, visitor lainnya tertegun memandang. Karena jarang sekali aktivitas cangkrukan seperti ini ada pembacaan puisi dari seorang seniman nan multitalenta.
Setelah mendapat suguhan puisi nan heroik sehingga pas sekali bergaung di Kota Pahlawan, aktivitas dilanjutkan dengan diskusi motivasi nan mengonstruksi potensi diri untuk mencapai kesuksesan hidup.
Melalui praktikum 1 untuk Ta’aruf dan Muhasabah peserta dikembangkan gimana bakatku, pendidikanku, hobiku, keunggulanku, keterampilanku, statusku, cita-citaku, serta 10 tahun mendatang saya sudah menjadi apa. Diskusi begitu interaktif saling memberi pendapat, pandangan, wawasan dan pengalaman serta gimana perencanaannya.
Memasuki praktikum 2, diawali penyampaian kisah-kisah inspiratif tentang kesuksesan dan kegagalan agar dalam hidup ini tetap bersandar pada ketauhidan itulah kesuksesan sebenarnya.
Sesi praktikum 2 peserta obrolan diajak untuk menulis impian-impian, kemudian dikoneksikan dengan pembacaan ayat-ayat Al Qur’an oleh peserta obrolan seperti surat Ali Imron 110, Al Hasyr 18, Al Kautsar. Sehingga obrolan sembari ngopi ini semakin menguatkan spiritual meski di tengah keramaian tidak mengurangi kekhusukan. Selanjutnya penyampaian dongeng nan inspiratif, kembali bunyi syahdu dan lantang meramaikan arena cangkrukan.
Tanpa terasa ngaji obrolan nan menginspirasi ini sudah melangkah 3 jam lebih dan kudu diakhiri untuk melanjutkan agenda berikutnya mengunjungi salah satu Cagar Budaya Surabaya nan ada di area Peneleh ialah rumah HOS Cokroaminoto sebagai tokoh nasional nan kharismatik dan begitu kuat pengaruhnya. Sehingga sering terjadi pertemuan dengan tokoh pergerakan lainnya seperti dengan KH Ahmad Dahlan, KH Mas Mansur, Soekarno dan lainnya.
Saat memasuki kampung tersebut terlihat “Toko Buku” Peneleh, oleh Andi Hariyadi nan juga pegiat sejarah ini disampaikan, berasas info cucu pemilik Toko Buku Peneleh ini adalah Latif Zein, nan saat kepemimpinan Muhamadiyah Cabang Surabaya dipimpin KH Mas Mansur dia sebagai pengurus PKU. Di rumah inilah dijadikan tempat obrolan tokoh tokoh pergerakan nasional untuk menginspirasi meraih kemerdekaan.
“Kader Muhammadiyah hendaknya bisa menjadi teladan untuk terus melakukan dakwah-dakwah konstruktif dalam ruang dan organisasi nan luas dan beragam. Karena itu, diperlukan keahlian nan memadai untuk menyampaikan pesan dakwah, meski tanpa ayat dengan menunjukkan keteladanan sikap sebagai penerapan ayat saat berinteraksi dalam berceramah semakin berkesan untuk perubahan nan lebih baik,” kata Andi Hariyadi nan juga Ketua Majelis Pendidikan Kader PDM Surabaya. (Andi Hariyadi/AS)