KBIHU Arafah Muhammadiyah Gandeng Kemenag Metro Bahas Kebijakan Baru Pelaksanaan Haji - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 2 minggu yang lalu

METRO-Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) Arafah Muhammadiyah Kota Metro bekerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) Kota Metro menggelar Sosialisasi Kebijakan Baru Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 2026, sebagai rangkaikan dengan Manasik Haji 2026, berjalan di Masjid Mujahidin Kompleks Muhammadiyah Kota Metro, pada Ahad, 12 Oktober 2025.

Sebagai pemateri inti tentang kebijakan baru Haji dan Umroh, disampaikan H. Syahro, selaku Plt. Kasi Haji Kemenag Kota Metro, dan Ahmad Mubarok, Penata Layanan Operasional sekaligus Konsultan Bimbingan Manasik Haji. Hadiri pula H. Kasimun, S.Ag., M.M., Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Metro sekaligus Pembina Manasik Haji KBIHU Arafah Muhammadiyah.

Dalam pemaparannya H.Syahro, menjelaskan bahwa mulai tahun 2026, penyelenggaraan ibadah haji secara nasional bakal diselenggarakan oleh Kementerian Haji dan Umrah, yangg telah resmi berdiri dengan struktur menteri dan wakil menterinya. Namun, di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota, struktur kementerian tersebut tetap dalam tahap pembentukan tim koordinasi.

“Sambil menunggu proses pembentukan struktur baru, penyelenggaraan teknis haji tetap dilaksanakan oleh Kementerian Agama, khususnya melalui Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU),” ujar Syahro.

Ia juga menegaskan adanya patokan baru mengenai pembayaran DAM (denda haji) Tamattu’, yangg mulai 2026 tidak lagi boleh dilakukan melalui mukimin alias pihak tidak resmi.

Seluruh pembayaran kudu dilakukan melalui lembaga resmi, ialah Bank Adahi (lembaga milik Pemerintah Saudi) alias BAZNAS di Indonesia.

“Kalau soal fikih manasik, jamaah boleh mengikuti pendapat mana pun. Tapi soal pembayaran DAM, hanya dua lembaga resmi itu yangg diperbolehkan,” tegasnya.

Selain itu, dia menekankan pentingnya penyelesaian seluruh arsip manajemen jamaah sebelum Ramadan 2026, agar tidak terjadi keterlambatan seperti pada musim haji 2025 lalu, di mana banyak jamaah terpisah kloter alias hotel akibat perbedaan pengelolaan visa oleh perusahaan (syarikah) yangg berbeda.

“Tahun 2026 diharapkan seluruh arsip jamaah selesai sebelum Ramadan, agar tidak lagi ada jamaah yangg terpisah family alias kloter,” jelasnya.

Lebih lanjut, Syahro menyampaikan bahwa sistem syarikah bakal disederhanakan dari delapan syarikah yangg digunakan pada 2025, bakal dikurangi menjadi dua syarikah untuk tiap embarkasi, guna meningkatkan efisiensi dan koordinasi layanan.

“Dengan kebijakan ini, pelayanan kepada jamaah bakal lebih tertib dan efisien, serta tidak ada lagi perpisahan hotel antaranggota family jamaah,” tambahnya.

Ketua KBIHU Arafah Muhammadiyah Kota Metro, Ismail, menyampaikan bahwa aktivitas ini merupakan bagian dari komitmen lembaganya untuk memberikan pemahaman mendalam kepada calon jamaah agar siap melaksanakan ibadah haji dengan betul dan mandiri.

“Melalui jasa manasik di KBIHU Arafah, kami berambisi jamaah dapat melaksanakan haji secara mandiri, memahami apa yangg kudu dilakukan dan dihindari selama di Tanah Suci, agar hajinya melangkah lancar dan menjadi haji yangg mabruur,” ujar Ismail.

Sementara itu, H. Kasimun, S.Ag., M.M., selaku Pembina Manasik Haji KBIHU Arafah, menegaskan bahwa aktivitas ini merupakan corak komitmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Metro dalam memberikan pengarahan manasik lebih awal bagi jamaah.

“Kami berambisi jamaah haji dari KBIHU Arafah Muhammadiyah dapat memperdalam pengetahuan manasik, memperbanyak doa, dan melaksanakan seluruh rukun, wajib, serta sunnah haji sesuai tuntunan Rasulullah SAW.

Harapannya, jamaah juga bisa menjadi pendakwah yangg menularkan semangat haji yangg betul kepada jamaah lain,” ungkap Kasimun.

Kegiatan kerjasama antara Kemenag dan KBIHU Arafah Muhammadiyah ini menjadi momentum krusial dalam menyosialisasikan izin baru sekaligus memperkuat pembinaan jamaah menuju penyelenggaraan haji 2026 yangg lebih tertib, efisien, dan mandiri.

Dengan pembekalan sejak dini, para calon jamaah haji diharapkan siap tidak hanya secara manajemen dan teknis, tetapi juga matang secara spiritual untuk meraih predikat haji yangg mabruur. (Guswir)

-->
Sumber pdmkotametro.org lampung
pdmkotametro.org lampung