METRO-Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Metro (PDM Kota Metro) meluncurkan kitab sejarah Muhammadiyah Metro. Buku tersebut berjudul “MUHAMMADIYAH METRO, Dalam Lintasan Sejarah (1939-2022)”, nan ditulis oleh Tim Majelis Pustaka dan Informasi PDM Kota Metro. Acara lauching tersebut dalam rangkaian pembukaan Musyawarah Daerah ke-5 Muhammadiyah dan Aisyiyah Metro, nan berjalan hari Sabtu, 11 Maret 2023, bertempat di Halaman Komplek Muhammadiyah Metro, Lampung.
Launching kitab secara simbolis dengan pengguntingan pita oleh Ketua PP Muhammadiyah Dr. Agung Danarto, M. Ag., nan didampingi oleh Ketua PWM Lampung, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Metro, dan Ketua PDM Kota Metro. Kemudian dilanjutkan dengan penyerahan kitab oleh ketua PDM Kota Metro kepada nan datang di panggung acara.
Adapun Tim penulis sejarah Muhammadiyah Metro tersebut terdiri dari 6 orang, antara lain: Imam Sapi’i, Muhammad Nur, Sin Hadiyah, Siti Fatonah, dan Suhendi.
Suhendi selaku penulis dan sekaligus Ketua Majelis Pustaka dan Informasi, menuturkan bahwa, kitab tersebut menceritakan awal mula hadirnya Muhammadiyah di Metro dimulai dari para kader dari Jawa nan ikut program kolonisasi berjibaku merintis perkumpulan Muhammadiyah Metro melalui pertemuan, pengajian rutin dan perintisan kebaikan usaha. Generasi perintis Muhammadiyah Metro itu adalah R. Kamidjo Sosrosudarmo, Muhammad Asjrof, Muhammad Chadjat, Sumarno Hadiwinoto dan Abdullah Sajad. Mereka merupakan pendiri group (ranting) Muhammadiyah pertama di Metro. Upaya perintisan Muhammadiyah Metro disokong sepenuhnya oleh Pengurus Besar Muhammadiyah. Bentuk kesungguhan tersebut adalah dengan mengirim utusan Muhammadiyah Cabang Solo.
“Kolaborasi apik para perintis Muhammadiyah Metro dengan utusan Muhammadiyah dari Solo inilah nan diyakini telah meletakkan fondasi awal aktivitas Muhammadiyah di Metro,” terangnya.
Lebih lanjut dia menceritakan bahwa, pada 23 Februari 1940, di rumah penghulu Metro didirikan sekolah pertama Hollandsch Inlandsche School (HIS) Muhammadiyah di Metro. Pada awal pembukaannya HIS Muhammadiyah Metro menampung 50 murid. Perjuangan heroic merintis, mengembangkan dan merawat Muhammadiyah Metro nan menjelma menjadi peradaban Muhammadiyah terpesat di Lampung.
“Buku ini ditulis oleh Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan Daerah Muhammadiyah Metro periode 2015-2022. Sebagai bingkisan spesial Musyawarah Daerah ke-5 PDM Kota Metro. Buku nan sangat dinanti-nanti kehadirannya oleh penduduk Muhammadiyah Metro sejak tahun 90 an berjudul Muhammadiyah Metro dalam Lintasan Sejarah (1939-2022). Dipersembahkan untuk seluruh penduduk Muhammadiyah Metro dan sekitarnya,” pungkasnya.
Sementara itu, Prof. Dr. Marzuki Noor, Ketua PWM Lampung dalam sambutnya menyampaikan bahwa kitab sejarah Muhammadiyah Metro adalah karya Ilmiah, maka jika ada nan tidak tepat bakal menyanggah, kudu dengan ilmiah juga.
“Buku sejarah ini tentu terbuka untuk dikritisi, maka silahkan jika ada menyanggah alias menambahkan cerita sejarah nan belum termuat, sampaikan bukti-bukti baru. Saya percaya tim penulis bakal terbuka untuk menerima,” ungkap Ketua PWM Lampung nan sekaligus pembimbing besar Universitas Muhammadiyah Metro.
Selain launching buku, kehadiran Ketua PP Muhammadiyah adalah dalam rangka undangan PDM Kota Metro untuk memberikan tausiyah dalam aktivitas Tabligh Akbar Songsong Ramadhan 1444 H., pada aktivitas pembukaan Musyda ke-5 Muhammadiyah dan Aisyiyah Kota Metro, nan dilaksanakan selama 2 hari, 11-12 Maret 2023. Acara gelar cukup meriah, digelar di laman komplek Muhammadiyah Metro, dihadiri kurang lebih 1500 penduduk Muhammadiyah. (ims)