Workshop Series Chapter Makassar. (Istimewa)KHITTAH.CO, MAKASSAR – Forum Institusi Layanan Bahasa (FILBA) memulai rangkaian aktivitas Workshop Series Chapter Makassar dengan aktivitas berjudul “Empowering Educators through Story telling“. Acara ini dilaksanakan pada Jumat, 12 Juli 2024, di Unit Business Center Unismuh, Lantai 2 Gedung Iqra, Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar.
Rangkaian workshop hari pertama ini bekerja-sama dengan Prodi Magister Pendidikan Bahasa Inggris (MPBI) Unismuh Makassar.
Peserta yangg datang terdiri dari para pendidik, guru, dan mahasiswa dari beragam lembaga personil FILBA serta masyarakat umum yangg tertarik dengan penerapan storytelling dalam pengajaran.
Sesi ini dimulai pukul 14.00 dengan obrolan dan berbagi pengalaman yangg dipimpin oleh Yuta Otake, seorang mahir story telling, sekaligus CEO Mangrove Education Amerika Serikat.
Dalam sesi yangg berjalan selama dua jam ini, Otake memberikan wawasan tentang gimana teknik storytelling dapat digunakan untuk memberdayakan pendidik dan meningkatkan kualitas pendidikan. Peserta diajak untuk mendiskusikan beragam studi kasus yangg menunjukkan akibat positif story telling dalam kelas.
Menjawab Tantangan Zaman dengan Story Telling
Mengangkat tema “Empowering Educators Through Storytelling: Every Teacher is a Hero, Every Hero has a Story”, workshop ini bermaksud memberdayakan keahlian bercerita para pendidik untuk diaplikasikan dalam proses pembelajaran. Di era yangg didominasi teknologi dan Artificial Intelligence (AI), para pendidik dituntut untuk beradaptasi.
Otake menekankan pentingnya seni mendongeng bagi para pengajar untuk menenun pengalaman dan narasi mereka ke dalam pelajaran. Workshop ini juga melatih para pengajar untuk meningkatkan kepercayaan diri, kecakapan berbincang di depan publik, dan keahlian lain yangg dibutuhkan di ruang kelas.
“Lokakarya kami berupaya mengimbangi kekuasaan teknologi dan AI dengan menumbuhkan organisasi mendongeng, di mana para pendidik dan peserta didik dapat terlibat dengan beragam perspektif, budaya, dan pengalaman,” kata Otake.
Antusias Peserta
Antusiasme peserta terlihat jelas selama sesi diskusi. Mereka aktif bertanya dan berbagi pengalaman pribadi tentang penerapan storytelling dalam pengajaran sehari-hari.
Diskusi itu tidak hanya memberikan wawasan baru, tetapi juga membuka ruang kerjasama antar pendidik dari beragam institusi.
Ketua Prodi MPBI Radiah Hamid mengapresiasi inisiatif FILBA dan berambisi para peserta dapat mengimplementasikan pengetahuan yangg mereka peroleh dalam aktivitas sehari-hari.
Acara ini didukung penuh oleh Lembaga Pengembangan Bahasa Kerjasama & Urusan Internasional Universitas Muhammadiyah Makassar dan MPBI. Keberhasilan hari pertama menjadi langkah awal yangg positif menuju pengembangan pendidikan yangg lebih baik melalui storytelling.
Profil Mangrove Education
Mangrove Education telah menyiapkan kurikulum dan bahan pendidikan untuk organisasi yangg tinggal di dalam dan sekitar rimba bakau. Tujuan utamanya adalah memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya bakau bagi lingkungan dan kesehatan tanah lokal.
“Kami percaya setiap pembimbing adalah pahlawan dengan cerita yangg dapat menginspirasi orang lain dan berpotensi mengubah dunia,” kata Yuta Otake.
Namun, tantangan signifikan tetap ada. UNESCO melaporkan bahwa lebih dari 250 juta anak saat ini tidak bersekolah, dengan kekurangan pembimbing yangg diproyeksikan mencapai 44 juta pada tahun 2030.
Untuk mengatasi perihal itu, Mangrove Education mengembangkan organisasi dunia pendidik, tempat di mana para pembimbing dapat merasa aman, diterima, dan berbagi cerita inspiratif mereka.
Selain membangun komunitas, Mangrove Education bekerja sama dengan lembaga akademik untuk memanfaatkan cerita-cerita ini sebagai studi kasus dalam pendidikan etika. Mereka juga bekerja-sama dengan perusahaan media untuk mengubah cerita-cerita tersebut menjadi film, buku, dan musik yangg inspiratif. Kemitraan dengan developer teknologi juga dilakukan untuk memperluas jangkauan mereka dan berakibat pada lebih banyak anak di seluruh dunia.
Rekam Jejak Yuta Otake
Yuta Otake berasal dari New York, AS, dan menerima gelar M.A. dalam TESOL dari New York University. Ia telah menerima hibah dari Kedutaan Besar AS, Fulbright, Departemen Luar Negeri AS, American Councils, dan TESOL International untuk memfasilitasi proyek training pembimbing di seluruh dunia.
Otake juga pernah bekerja untuk Sesame Workshop sebagai ahli konten. Baru-baru ini, dia melakukan perjalanan melalui Indonesia, di mana dia memimpin lokakarya tentang kekuatan cerita dan studi kasus dalam pendidikan.
“Pendidikan adalah kunci untuk perubahan,” tutup Otake.
Post Views: 26
1 tahun yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·