Berganti Tahun, Ketua PW Muhammadiyah Sulsel Ajak Umat Islam Ikut Kalender Hijriah Global Tunggal - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 1 tahun yang lalu
Ambo Asse Amanahkan 'Aisyiyah Sulsel Sungguh-Sungguh Upayakan Kuota 30% PerempuanKetua PW Muhammadiyah, Ambo Asse Sulsel ajak umat Islam beranjak ke Kalender Hijriah Global Tunggal.

KHITTAH.CO, MAKASSAR – Selamat! umat Islam sekarang telah memasuki tahun baru 1446 Hijriah. Banyak kemauan yangg diharapkan oleh umat Islam agar tercapai di tahun ini.

Tak ketinggalan, ketua PW Muhammadiyah Sulawesi Selatan, Ambo Asse membujuk seluruh umat muslim agar mengakhiri perbedaan dalam menetapkan bulan Kamariah.

“Muhammadiyah membujuk kepada segenap umat Muslim untuk beranjak menggunakan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) sebagai awal peradaban baru,” tutur Ambo, Ahad, 7 Juli 2024.

Ia memimpikan umat Muslim berasosiasi dalam payung KHGT. Tujuannya adalah untuk menyatukan persepsi dalam menetapkan waktu penyelenggaraan ibadah mengenai bulan Kamariah dan bermuamalah duniawiyah (bertransaksi dan berjanji tepat waktu). Termasuk penetapan waktu ibadah puasa yangg kerap kali berbeda setiap tahunnya.

“Penetapan almanak hijriah merupakan sunnatullah, dengan memanfaatkan mobilitas benda-benda langit (bulan mengelilingi bumi, dan bumi mengelilingi matahari),” ujar dia.

Ambo lampau menjelaskan tentang sistem mobilitas bulan yangg menjadi referensi dalam penetapan bulan Kamariah.

“Bulan berasal dengan bulansabit yangg tipis, setiap hari bertambah tebal sampai bulat sempurna, kemudian berubah kembali menjadi tipis dan kembali menjadi gelap sempurna untuk kembali menjadi bulan baru. Berlangsung terus tanpa henti sesuai ketentuan Allah yangg telah menetapkan perjalanannya yangg perlu diketahui menurut ilmunya,” papar dia.

Dia lampau menegaskan agar awal tahun baru 1446 H dijadikan sebagai momen untuk saling mendekatkan antarsesama untuk mewujudkan masyarakat Islam.

“Selamat Memasuki Tahun Baru Hijriah dengan meneguhkan sikap berakidah yangg bersinergi dan bekerja-sama dengan sesama muslim yangg istiqomah pada prinsip tauhid dan berittiba’ kepada Rasulullah. Kita kudu berbaikan dengan umat manusia secara umum untuk mewujudkan kehidupan Islam yangg rahmatan lil ‘alamin untuk mewujudkan masyarakat Islam yangg sebenar-benarnya dalam kehidupan,” tandas Ambo.

Penting diketahui, dalam pengetahuan falak (ilmu yangg mempelajari lintasan barang langit) hisab berfaedah kalkulasi posisi geometris bulan dan matahari. Hisab sendiri tak ada hubungannya dengan penampakan alias kalkulasi awal bulan dengan memandang benda-benda langit menggunakan teropong dan sejenisnya.

Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Rahmadi Wibowo menyebut semangat yangg ditunjukkan Al-Qur’an dalam menentukan awal bulan adalah penggunaan metode hisab, bukan rukyat.

Ia lampau menyitir salah satu ayat Al-Qur’an surat Ar Rahman ayat 5 yangg mengandung isyarat yangg jelas kepada hisab. Pada ayat lain, kata dia, tepatnya pada surat Yunus ayat 5 berisi penegasan tentang kalkulasi mobilitas mentari dan bulan berfaedah untuk mengetahui bilangan dan kalkulasi waktu.

Hal mendukung lainnya berupa hadis-hadis Nabi Muhammad SAW tentang perintah menggunakan rukyat adalah perintah berillat. Seperti diketahui, illat adalah argumen dibalik penetapan suatu hukum.

Dalam perihal sabda tentang penentuan awal hijriah, illatnya adalah kondisi umat pada saat itu yangg belum mengenal baca tulis dan hisab (ummi). Sehingga Nabi Muhammad SAW memerintahkan sarana yangg tersedia kala itu, ialah rukyat.

Lagi pula, kata dia, rukyat bukan bagian dari ibadah mahda, melainkan sarana untuk menentukan waktu. Sebagai alat, rukyat dapat diubah dengan model penghitungan secara eksak demi tercapainya suatu tujuan.

Keterangan lainnya, sabda Nabi SAW tentang penentuan awal bulan, termasuk Ramadhan yangg menjadi ibadah mahda adalah puasa, bukan rukyat.

“Saya kira persoalan ini banyak sekali ditulis para ustadz kontemporer seperti syaikh Yusuf Al Qaradawi dan Prof Syamsul Anwar bahwa rukyat bukan ibadah mahda. Artinya dia hanya sarana. Sehingga tidak melakukan rukyat berfaedah tidak melanggar syariat,” ujar Rahmadi dalam Pengajian Tarjih beberapa waktu lalu.

Karena itu, Muhammadiyah berbareng 16 personil negara Organisasi Konferensi Islam (OKI) bakal menggunakan KHGT mulai 1446 H.

Post Views: 24

-->
Sumber khittah.co
khittah.co