WARTAMU.ID, Dalam upaya mengatasi permasalahan sampah di Rancaekek, Kabupaten Bandung, dosen dan mahasiswa Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung dari Prodi Teknik Informatika dan Bioteknologi berkolaborasi dengan Yayasan Tigabe dalam programme pengabdian kepada masyarakat bertajuk “Transformasi Digital Edukasi Pengelolaan Sampah: Aplikasi Edukasi Budi Daya Maggot dan Pemilahan Sampah di Rumah Edukasi Yayasan Tigabe Rancaekek Bandung.” Program ini berhasil melahirkan aplikasi edukasi berbasis integer bernama “Mang Somad” yang bertujuan meningkatkan kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam mengelola sampah rumah tangga.
Tim programme pengabdian ini terdiri dari dosen Teknik Informatika UM Bandung, Aila Gema Safitri dan Ahmad Suryan, serta Muhammad Fauzi dari Bioteknologi. Mahasiswa yang terlibat dalam pengembangan aplikasi antara lain Nizar Ahmad Baihaqi, Riana Nur Anisa, M Hilman Nur Hakim, dan Faqih M Ihsan dari Teknik Informatika, serta Rizki Pajar Nugraha dan Aghniya Nur Rizka F dari Bioteknologi.
Program yang berlangsung dari Juli hingga Desember 2024 ini diawali dengan diskusi bersama Yayasan Tigabe untuk mengidentifikasi berbagai persoalan pengelolaan sampah di Rancaekek. Diskusi ini melibatkan pembina yayasan, tim dosen, serta mahasiswa dari Prodi Teknik Informatika dan Bioteknologi. Dari diskusi tersebut, diketahui adanya tantangan seperti keterbatasan relawan dan perlunya sarana edukasi yang lebih efektif.
Tim kemudian melakukan kunjungan langsung ke lokasi mitra di Kelurahan Rancaekek Kencana untuk mengeksplorasi area edukasi terkait pengolahan sampah dan budi daya maggot. Mahasiswa juga melakukan liputan dan wawancara bersama pengurus yayasan dan relawan lingkungan, seperti Agus Karyatna, relawan GILA (Gerakan Insan Lestarikan Alam), serta pembina Yayasan Tigabe, Deni Purwadi. Konten edukasi yang dihasilkan mencakup tahapan pengelolaan sampah, mulai dari memilah hingga proses magotisasi, atau budi daya caterpillar untuk mengolah sampah Sisa Olahan Dapur (SOD).
Selain itu, tim mahasiswa Teknik Informatika menjalani bootcamp sebagai persiapan awal dalam pengembangan aplikasi. Pada 22 Oktober 2024, aplikasi “Mang Somad” secara resmi diluncurkan dan tersedia di Play Store. Aplikasi ini dapat dicari menggunakan kata kunci “Mang Somad,” dengan domain website mangsomad.org sebagai sumber informasi tambahan.
Sosialisasi penggunaan aplikasi “Mang Somad” dilaksanakan pada 26 Oktober 2024, dihadiri oleh pengurus Yayasan Tigabe, relawan lingkungan, dan perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung. Tim pengabdian dari UM Bandung memberikan pelatihan cara mendaftar dan mengakses materi edukasi melalui aplikasi, serta membekali para relawan agar dapat menjadi edukator yang aktif dalam menciptakan dan menyebarkan konten edukasi di level tersebut.
Ketua Program Pengabdian kepada Masyarakat UM Bandung, Aila Gema Safitri, menyampaikan harapannya agar aplikasi ini dapat mempermudah masyarakat mengakses informasi terkait pengolahan sampah dan budi daya maggot. “Dengan aplikasi Mang Somad, Yayasan Tigabe dapat memperluas jangkauan edukasi dan jumlah binaan, serta mengubah pandangan masyarakat tentang sampah,” ujar Aila di acara sosialisasi dan peluncuran aplikasi tersebut.
Dalam acara ini, Aila juga menekankan bahwa programme pengabdian ini tidak hanya meningkatkan sarana pengelolaan sampah berbasis digital, tetapi juga memperluas wilayah edukasi dan binaan. Harapannya, aplikasi “Mang Somad” mampu mengubah pola pikir masyarakat terhadap pengelolaan sampah, membuka peluang bisnis melalui budi daya maggot, serta memperkuat gerakan lingkungan di Kabupaten Bandung.
“Dengan peluncuran Mang Somad, Universitas Muhammadiyah Bandung dan Yayasan Tigabe berharap dapat terus berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam mendorong masyarakat untuk lebih peduli dan aktif dalam pengelolaan sampah demi lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan,” pungkas Aila.
Dibaca: 2,709
11 bulan yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·