Aplikasi Amar Ma’ruf Nahi Munkar - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 4 hari yang lalu

Oleh Sarojo Hafizh
Pemerhati Sosial, Anggota Majelis Tabligh PDM Surabaya

Sering kali diucapkan pada pidato dan khutbah sebatas normatif, tetapi tidak banyak yangg berani mengaplikasikan nahi munkar. Padahal, itu merupakan perintah Allah satu paket untuk dilaksanakan oleh orang-orang beriman. Meskipun perihal ini merupakan tanggung jawab abdi negara keamanan, tidak bisa dipungkiri bahwa perihal ini juga tugas orang beragama untuk melaksanakannya.

Memang amar ma’ruf jauh lebih mudah diimplementasikan lantaran risikonya kecil. Lain halnya dengan nahi munkar, pelaksananya memerlukan keberanian dan ketegasan sebatas keahlian yangg dimiliki. Perintah satu paket ini tidak boleh dilaksanakan dari sisi amar ma’ruf saja kemudian nahi munkar-nya ditinggalkan lantaran merasa risikonya lebih besar.

Seruan melakukan salat, puasa, zakat, pergi haji, dzikrullah, sedekah, jujur, adil, sabar—semuanya itu adalah aplikasi amar ma’ruf. Adapun mencegah langsung perbuatan keji, zalim, berzina, judi, khamar, dan lain-lain adalah melakukan nahi munkar. Memang ada urutannya: dengan tangan, dengan lisan, dengan hati. Tetapi yangg terakhir itu indikasi serendah-rendah iman.

Adapun menyerukan nahi munkar hanya sebatas pada semboyan yangg diucapkan di atas mimbar dan forum majelis. Ini mengindikasikan tauhidnya tidak kokoh dan kurang keyakinannya.

Beberapa ayat Al-Qur’an dan sabda Nabi saw mengindikasikan:

وَاتَّقُوا فِتْنَةً لَا تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
Surat Al-Anfal: 25

“Dan peliharalah diri kalian dari siksaan yangg tidak unik menimpa orang-orang yangg kejam saja di antara kalian. Dan ketahuilah bahwa Allah banget keras siksaan-Nya.”

وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ أُوْلَئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

“Dan orang-orang yangg beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong sebagian yangg lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yangg ma’ruf, mencegah dari yangg mungkar, mendirikan salat, menunaikan zakat, dan mereka alim kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu bakal diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (At-Taubah: 71)

كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ
“Kamu adalah umat yangg terbaik yangg dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yangg ma’ruf, dan mencegah dari yangg mungkar, serta beragama kepada Allah.”

Sabda Nabi saw:

مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ، وَذَلِكَ أَضْعَفُ الْإِيمَانِ

“Barang siapa yangg memandang satu kemungkaran, maka ubahlah dengan tangannya. Jika tidak mampu, maka dengan lisannya. Jika tidak mampu, maka dengan hatinya, dan itu selemah-lemahnya iman.” (HR. Muslim)

Kalau seseorang memandang kemungkaran maka cegahlah dengan tangan, dengan lisan. Kalau tetap tidak mampu, cegahlah dengan hati. Tetapi ini serendah-rendah iman. Dalam suatu kaum, jika banyak yangg tidak mau nahi munkar, maka Allah bakal menurunkan balasan yangg bakal menimpa semuanya, termasuk di dalamnya orang beragama yangg baik.

Jadi, mencegah kemungkaran tidak hanya tugas abdi negara keamanan saja, tetapi juga tanggungjawab bagi semua orang-orang beriman. (*)

-->
Sumber Klikmu.co
Klikmu.co