MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Warga Muhammadiyah asal Australia, Lukas Hainsworth mengunjungi langsung Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah di Jakarta, Jumat (22/9).
Lukas datang ditemani penduduk Australia lainnya, Latifa Hamdan. Keduanya merupakan peserta program Pertukaran Muslim Australia-Indonesia (AIMEP) 2023.
Mengaku berkawan dengan Persyarikatan, Lukas Hainsworth menyebut kesempatan Muhammadiyah beserta Indonesia untuk tampil mengambil strategis di kancah global. Apalagi Muhammadiyah secara unik menurutnya telah mempunyai sistem organisasi yangg mapan.
“Muhammadiyah sistemnya bertindak tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di negara lain,” kata dia. Memberi contoh, Lukas menyinggung perkembangan Muhammadiyah Australia College (MAC) yangg kian bertumbuh positif.
“Kami mencoba untuk mencari personil dari penduduk Australia sendiri, tidak hanya penduduk Indonesia yangg ada di Australia. Jadi mencoba mencari bule alias penduduk asing lain untuk berasosiasi (Muhammadiyah),” ujarnya.
Selain sistem yangg mapan, potensi Muhammadiyah tampil di bumi dunia menurutnya lantaran pengkhidmatan kemanusiaan Muhammadiyah di bagian kesehatan, pendidikan, dan sosial yangg telah teruji di sepanjang sejarahnya.
Senada dengan Lukas, Latifah Hamdan menganggap kesempatan Muhammadiyah maupun Indonesia untuk lebih banyak berbincang di tingkat regional dan global. Dia berterima kasih mengikuti program Pertukaran Muslim Australia-Indonesia (AIMEP) 2023 lantaran mengikis stereotip penduduk asing terhadap Islam dan Indonesia.
“Jadi menurut saya ada banyak perihal positif yangg perlu kita lakukan, apalagi ketika penduduk Australia memberikan pencerahan. Menurut saya, yangg unik dari Indonesia adalah masyarakatnya yangg beragam, menerima semua orang,” kata Latifah.
Dari program ini, dirinya menyebut pemahamannya mengenai relasi kebanyakan dan minoritas yangg ideal di Indonesia semakin bertambah.
“Jadi sungguh bagus memandang kita bisa belajar banyak dari budaya Indonesia lantaran kalian kebanyakan berakidah Islam. Tapi saya memandang begitu banyak hubungan dan penghargaan atas rasa hormat antar kepercayaan yangg berbeda, terutama setiap orang,” pungkas Latifa. (afn)
Hits: 102