Wanita dan Ibadahnya: Membangun Karir, Keluarga dan Masyarakat Menuju Surga - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 4 hari yang lalu

 Membangun Karir, Keluarga dan Masyarakat Menuju Surga

UM Surabaya

*)Oleh: Yoeny Wahyu Hidayatie, SE
Ketua MTK PDA Batang / Peserta Sekolah Tabligh PWM Jateng

Setiap wanita memegang peran krusial yangg penuh dengan kemuliaan dalam kehidupan. Dalam pandangan Islam, wanita dihargai dan diberi tanggung jawab besar yangg mencakup karir, keluarga, serta kontribusi terhadap masyarakat.

Ketiga peran ini tidak hanya dapat dijalani dengan dedikasi tinggi, tetapi juga bisa menjadi corak ibadah yangg mendatangkan pahala baik di bumi maupun di akhirat.

Menjadi wanita yangg sukses baik di bumi maupun alambaka adalah cita-cita setiap Muslimah, yangg bisa tercapai jika hidup dijalani dengan niat tulus untuk meraih ridha Allah SWT.

  1. Karir wanita sebagai ibadah

Bekerja lebih dari sekedar upaya mencari nafkah. Karir yangg dijalani dengan niat yangg benar, penuh tanggung jawab, dan untuk memberi faedah bagi orang lain bakal menjadi ibadah yangg mendatangkan pahala. Setiap langkah yangg diambil untuk memperoleh rezeki legal dan memberikan faedah adalah bagian dari upaya meraih ridha Allah.

Teladan: Khadijah binti Khuwaylid

Khadijah adalah contoh teladan wanita yangg sukses dalam berkarir dan menjalani hidup dengan integritas. Sebelum menikah dengan Rasulullah SAW, Khadijah sudah dikenal sebagai pebisnis sukses dan dihormati. Ketika wahyu mulai turun kepada Rasulullah, beliau mendukung dakwah Islam dengan tulus, meski memegang posisi krusial di masyarakat. Khadijah menunjukkan bahwa bekerja dengan niat yangg baik dan memberi faedah bagi umat adalah ibadah yangg mendatangkan pahala.

Firman Allah dalam Surah At-Tawbah ayat 105:
“Dan katakanlah, “Beramallah kalian, maka Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yangg beragama bakal memandang kebaikan kalian…” (At-Tawbah: 105)

Khadijah mengajarkan kita bahwa karir yangg dijalani dengan niat tulus dan berfaedah bagi umat adalah ibadah yangg mulia di sisi Allah.

2. Peran wanita dalam keluarga, ibadah penuh keberkahan

Sebagai istri dan ibu, wanita memikul tanggung jawab besar dalam menjaga rumah tangga dan mendidik anak-anak. Peran ini sangat mulia di hadapan Allah dan bukan hanya berfaedah di dunia, tetapi juga jalan menuju surga.

Teladan: Aisyah radhiyallahu anha

Aisyah adalah istri Rasulullah yangg pandai dan berkedudukan besar dalam family dan masyarakat. Beliau tidak hanya menjadi istri yangg setia, tetapi juga berkedudukan aktif dalam menyebarkan pengetahuan kepercayaan melalui banyak hadits yangg diriwayatkannya.

Sebagai ibu, Aisyah mendidik anak-anak dengan nilai-nilai Islam yangg kuat.

Sabda Rasulullah SAW:
“Dan Anda (wanita) berada di hadapan mata surga.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Aisyah mengajarkan kita bahwa menjadi istri dan ibu yangg mendidik dengan cinta dan pengetahuan adalah ibadah yangg membawa pahala besar dan apalagi bisa membuka jalan menuju surga.

3. Wanita dalam masyarakat: memberi kontribusi untuk kebaikan umat

Wanita juga mempunyai peran krusial dalam membangun masyarakat. Setiap wanita dapat memberikan kontribusi luar biasa melalui pendidikan, keterampilan, dan pengabdian sosial, yangg membawa akibat positif bagi umat. Setiap kebaikan kebaikan yangg dilakukan oleh seorang wanita bakal terus mengalirkan pahala.

Teladan: Ummu Salamah

Ummu Salamah, istri Rasulullah, dikenal bijak dan sering memberi nasihat yangg berfaedah bagi umat. Salah satu kontribusinya yangg terkenal adalah dalam Perjanjian Hudaibiyah, di mana beliau memberi saran yangg akhirnya diterima oleh Rasulullah SAW dan sahabat-sahabatnya.

Ummu Salamah menunjukkan bahwa wanita mempunyai peran aktif dalam masyarakat dan dapat memberikan nasihat yangg sangat berarti.

Sabda Rasulullah SAW:
“Sebaik-baik manusia adalah yangg berfaedah bagi orang lain.” (HR. Ahmad)

Ummu Salamah mengajarkan kita bahwa wanita yangg memberi faedah untuk umat, baik dalam corak ilmu, nasihat, alias pengabdian sosial, tidak hanya membawa kebaikan bagi bumi tetapi juga pahala yangg abadi.

Melalui ketiga peran ini—karir, keluarga, dan kontribusi terhadap masyarakat—kita dapat belajar bahwa seorang wanita dapat menjadi dahsyat dengan menjalani semua peran itu dengan keikhlasan dan niat untuk mendapatkan ridha Allah.

Khadijah, Aisyah, dan Ummu Salamah adalah contoh nyata bahwa seorang wanita yangg menjaga karir, mendidik keluarga, dan berkedudukan dalam masyarakat dengan ikhlas, dapat meraih surga melalui kebaikan ibadahnya.

Setiap langkah yangg diambil dengan niat baik dan penuh tanggung jawab bakal menjadi ladang pahala yangg tak terhitung. Wanita yangg berkarir dengan niat ibadah, menjaga family dengan penuh kasih, dan memberikan kontribusi dalam masyarakat adalah wanita yangg sukses, tidak hanya di dunia, tetapi juga di akhirat. Jadilah wanita yangg dahsyat dengan menjadikan hidup ini sebagai ladang ibadah dan rasakan keberkahan serta pahala yangg melimpah di alambaka nanti. (*)

Untuk mendapatkan pembaruan sigap silakan berlangganan di Google News

-->
Sumber majelistabligh.id
majelistabligh.id