Yogyakarta, InfoMu.co – Keberadaan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), termasuk sekolah dan perguruan tinggi di dalamnya secara tak langsung menandakan pandangan Muhammadiyah mengenai visi Islam Berkemajuan.
Pada Rapat Anggota Muhammadiyah berbareng Kyai Ahmad Dahlan tanggal 17 Juli 1920, Kepala Bagian Sekolahan, Kiai Hisyam menegaskan misinya untuk mendirikan universitas, di mana saat itu belum pribumi nan mempunyai universitas, apalagi dengan gedung nan megah. Saat itu, Kiai Hasyim berkata:
“Saya bakal membawa kawan-kawan kita pengurus bagian sekolahan berupaya memajukan pendidikan dan pengajaran sampai dapat menegakkan gedung universiteit Muhammadiyah nan megah untuk mencetak sarjana-sarjana Islam dan maha-maha pembimbing Muhammadiyah guna kepentingan umat Islam pada umumnya dan Muhammadiyah pada khususnya.”
103 tahun pasca komitmen Kiai Hisyam itu, Muhammadiyah sekarang mempunyai 173 perguruan tinggi nan di antaranya mempunyai gedung sangat megah. Menurut pengajar UMM, Syamsul Arifin, realita ini menandakan bahwa sebagian pendapat Islam Berkemajuan nan dimimpikan oleh Muhammadiyah generasi awal telah terwujud.
Dalam Pengajian Ramadan 1444 H PP Muhammadiyah, Sabtu (25/3), Syamsul mengatakan jika standar ini perlu ditingkatkan dengan mengarahkan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) ke arah universitas kelas bumi (world class university).
Mengutip konsep intelektualisme Fazlur Rahman, Syamsul mendorong Muhammadiyah mempunyai peta jalan untuk mengarahkan PTMA nan dimiliki ke kualitas dunia.
Selain itu, PTMA perlu didorong menjadi tempat memproduksi dan mereproduksi pendapat kreatif, inovatif nan berfaedah bagi lingkungan sekitar apalagi menjadi rujukan bagi masalah nasional.
Syamsul Arifin juga mengusulkan kritik bahwa dari 173 PTMA nan dimiliki Persyarikatan, rupanya belum semuanya menampilkan karakter visi Islam Berkemajuan. Kekurangan ini dia harapkan menjadi perhatian Muhammadiyah ke depan.
“Sebab jika bicara Islam Berkemajuan, Muhammadiyah kudu menjadi benchmarking golongan lain, termasuk Islam secara global,” tegasnya. (afn/muhammadiyah.or.id)