BEKASI.TABLIGH.ID-Ustadz Adi Hidayat baru-baru ini memberikan pernyataan menanggapi video viral yangg berangkaian dengan ceramahnya di Universitas Muhammadiyah Riau. Dalam wawancara tersebut, dia mengungkapkan keprihatinannya terhadap beberapa framing yangg muncul dan berpotensi menimbulkan kesalahpahaman. Ustadz Adi menjelaskan bahwa pidato yangg disampaikannya merupakan bagian dari orientasi mahasiswa baru, yangg dihadiri oleh beragam kalangan, termasuk non-Muslim.
Ia menegaskan bahwa Universitas Muhammadiyah Riau adalah lembaga yangg inklusif, dengan sekitar 800 mahasiswa non-Muslim dari total 2.500 mahasiswa. “Acara tersebut tidak ada masalah, apalagi melangkah dengan baik dan bekerja-sama dengan Majelis Tabligh Muhammadiyah,” jelasnya. Meski demikian, dia mengawasi munculnya framing negatif yangg membawa istilah seperti “sesat,” yangg menurutnya sangat berbahaya.
Ustadz Adi menekankan pentingnya memahami konteks sebelum mengambil kesimpulan. Ia mengingatkan bahwa semua yangg datang di aktivitas tersebut mengetahui dan memahami apa yangg disampaikan. “Tidak ada satu pun yangg bertentangan dengan nilai akidah,” tuturnya. Framing yangg tidak akurat, menurutnya, dapat menciptakan kekacauan berpikir yangg berbahaya.
Ia mengungkapkan kekhawatirannya terhadap orang-orang yangg tidak datang namun merasa berkuasa menafsirkan dan menghukumi isi ceramahnya. “Bagaimana mungkin orang yangg tidak datang bisa lebih betul dibandingkan penutur itu sendiri?” tanyanya. Ustadz Adi menegaskan bahwa ini adalah situasi yangg sangat rawan dan kudu dihindari.
Dalam pernyataannya, dia juga mengingatkan bahwa setiap perseorangan kudu bertanggung jawab atas ucapan dan perilakunya. “Ketika kita kembali kepada Allah, yangg dihisab adalah diri kita masing-masing,” ujarnya, menekankan pentingnya introspeksi pribadi. Ia cemas jika orang-orang yangg terlibat dalam penafsiran yangg salah bakal menghadapi akibat berat di akhirat.
Ustadz Adi menambahkan bahwa masalah yangg muncul bakal ditangani secara tertib oleh organisasi Muhammadiyah. “Kami percaya roda organisasi bakal bergerak dengan sendirinya, dan sikap yangg betul bakal muncul dari kesadaran masing-masing,” ungkapnya. Ia membujuk semua pihak untuk tetap konsentrasi pada misi pendidikan dan dakwah yangg positif.
Ia berambisi agar kejadian serupa dapat dihindari di masa mendatang. “Tanggung jawab kami sebagai ustadz dan da’i adalah untuk mengingatkan semua pihak agar berhati-hati dalam berbicara dan bertindak,” tuturnya. Hal ini krusial untuk mencegah potensi bentrok dan kesalahpahaman di kalangan masyarakat.
Ustadz Adi juga bermohon agar Allah memberikan pembebasan dan membimbing umat ke jalan yangg baik. “Semoga ini bisa berfaedah dan menjadi pengingat bagi kita semua,” tutupnya dengan penuh harapan.
Dengan demikian, pernyataan Ustadz Adi Hidayat membujuk masyarakat untuk lebih bijak dalam menafsirkan informasi, khususnya yangg berangkaian dengan isu-isu sensitif seperti iktikad dan keyakinan. Hati-hati dengan framing yangg muncul, menjadi kunci agar tidak terjadi kesalahpahaman di kemudian hari.
VIDEO SELENGKAPNYA