MAKASSAR, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menjadi tuan rumah untuk Pelatihan Penulisan Dokumen Permohonan Paten Batch 1 tahun 2023. Acara ini diselenggarakan Direktorat Riset Teknologi dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). Pelatihan bakal berjalan selama tiga hari itu, Senin – Rabu, 29-31 Mei 2023 di Hotel Rinra Makassar.
Dalam laporannya, Ketua Panitia Prof Ratnawati Tahir menyebut bahwa aktivitas ini diikuti oleh 45 peserta dari 25 Perguruan Tinggi Negeri maupun swasta. Peserta tersebut antara lain berasal dari Universitas Hasanuddin, Universitas Brawijaya, Universitas Tadulako, Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Muslim Indonesia, dan lain-lain.
Ratnawati juga menyebut pemateri dalam aktivitas ini berasal dari beberapa kampus, antara lain dari Institut Teknologi Bandung, Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta, dan Institut Teknologi Nasional Malang.
*Rektor Unismuh Buka Acara*
Rektor Unismuh Makassar Prof Ambo Asse datang membuka tersebut. Dalam sambutannya, dia menyampaikan kegembiraannya atas kepercayaan yangg diberikan kepada Unismuh sebagai tuan rumah aktivitas ini.
Ia juga berambisi agar training ini dapat memberikan faedah yangg besar bagi peserta, serta mendorong peningkatan kapabilitas dalam bagian penulisan arsip permohonan paten.
Menurut Ambo Asse, Pelatihan Penulisan Dokumen Permohonan Paten ini, diharapkan dapat mendorong peningkatan kesadaran dan pemahaman mengenai pentingnya perlindungan kekayaan intelektual di Indonesia. Paten merupakan salah satu corak perlindungan norma yangg krusial untuk melindungi penemuan dan mendorong pengembangan teknologi yangg berkelanjutan.
“Hak Kekayaan Intelektual sudah banyak, tapi Hak Paten tetap terbatas. Semoga dengan training ini, bakal lebih mudah bagi peserta dalam merumuskan penjelasan paten,” ungkap Ambo Asse.
Nakhoda Unismuh Makassar ini memberikan contoh bahwa banyak produk masyarakat yangg belum dipatenkan. “Banyak perihal di Sulsel yangg perlu dipatenkan, seperti Coto Makassar alias Sop Saudara. Termasuk kue seperti Barongko. Perlu didorong masyarakat, mendorong kewenangan paten produk yangg dimililkinya,” ungkap Ambo Asse.
Demikian pula halnya dengan produk hasil akademisi perguruan tinggi perlu didorong agar dipatenkan. “Jangan menunggu orang patenkan baru kita keberatan,” ujarnya.
Sementara itu, perwakilan DRTPM Kemdikbudristek Muhammad Husni Thamrin juga mengapresiasi support Unismuh Makassar terhadap aktivitas Kemdikbudristek. “Ini bukan pertama kali kami bekerja sama dengan Unismuh, sebelumnya kita juga pernah bekerja-sama dalam aktivitas penulisan jurnal internasional,” ungkap Husni.
Menurut Husni, selama ini pendaftaran Hak Paten tetap sedikit, termasuk dari kalangan perguruan tinggi. “Pendaftaran kewenangan paten selain dapat meningkatkan nomor kredit, tentu saja dapat meningkatkan kesejahteraan,” jelasnya.
Husni melanjutkan, training ini diharapkan memberikan kontribusi yangg signifikan dalam meningkatkan jumlah paten yangg dihasilkan di Indonesia. “Dalam training serupa yangg digelar di Bogor, 82 persen Hak Paten yangg diajukan peserta dinyatakan diterima,” ujarnya
Kegiatan ini, lanjutnya, sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan daya saing sektor riset dan teknologi di Indonesia. Dengan adanya support dan training seperti ini, diharapkan bakal terjadi peningkatan dalam jumlah dan kualitas paten yangg dihasilkan oleh para peneliti dan akademisi di Tanah Air.
Dengan diselenggarakannya Pelatihan Penulisan Dokumen Permohonan Paten Batch 1 tahun 2023, diharapkan bahwa para peserta bakal memperoleh pengetahuan dan keahlian yangg diperlukan untuk melaksanakan proses permohonan paten secara efektif dan efisien.
Hal ini bakal mendorong lahirnya inovasi-inovasi baru dan pengembangan teknologi yangg dapat memberikan akibat positif bagi masyarakat dan industri di Indonesia.
Acara ini juga menjadi kesempatan bagi para peserta untuk memperluas jaringan dan berinteraksi dengan sesama akademisi dan peneliti dari beragam perguruan tinggi.
Kolaborasi antarlembaga pendidikan tinggi diharapkan dapat terjalin melalui aktivitas ini, sehingga dapat memperkuat sinergi dalam mengembangkan penelitian dan teknologi di Indonesia.
Pelatihan ini mencakup beragam materi, antara lain, Sistem Administrasi Kekayaan Intelektual (e-SAKI), Penelusuran Informasi Paten untuk Mengetahui Patentabilitas Invensi, dan Metode Penulisan Dokumen Spesifikasi Paten.
Selain itu, training ini juga memberikan pendampingan dalam menulis penjelasan paten melalui klinik dan konsultasi berbareng tim penyedia dan tim master yangg disediakan oleh DRTPM.
Acara pembukaan juga dirangkaikan dengan pengajian yangg disampaikan Wakil Rektor IV Unismuh Dr KH Mawardi Pewangi. Turut datang dalam aktivitas ini Wakil Rektor I Dr Abd Rakhim Nanda, Wakil Rektor II Prof Andi Sukri Syamsuri, Perwakilan Direktur Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM, Perwakilan Lembaga Pelayanan Pendidikan Tinggi (LL DIKTI) Wilayah IX.