UMM Latih Guru BK dari Sabang Sampai Merauke Cegah Kekerasan Digital - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 1 tahun yang lalu

UMM Latih Guru BK dari Sabang Sampai Merauke Cegah Kekerasan Digital

MALANG, Suara Muhammadiyah – Perkembangan pesat teknologi berbanding lurus dengan akibat negatif yangg terjadi. Salah satu pihak yangg terkena akibat langsung dan perlu penanganan serius adalah remaja. Tidak saja remaja ini sedang masa pertumbuhan tetapi juga tetap labil. Sehingga apa yangg baru didapatkan sering ditelan mentah-mentah.

Menanggapi itu semua, unit Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) terpanggil untuk melatih pembimbing Bimbingan Konseling SMA/MA/SMK. Acara online dengan tema “Stretagi Pencegahan Tindak Kekerasan Remaja di Era Digital” diselenggarakan secara daring dihadiri 185 pembimbing BK dari Sabang Sampai Merauke (1/4).

“Kekerasan digital sudah sangat mengkhawatirkan. Kita tidak bisa menolak teknologi tetapi gimana caranya kita mengurangi akibat dan mengalola teknologi itu. Orang tua dan pembimbing sekarang dituntut serius untuk semakin waspada, “kata Yudi Suharsono psikolog dan pembicara dalam aktivitas tersebut.

Yudi yangg juga Kepala Biro Kemahasiswaan UMM dan konsultan ilmu jiwa itu mengeksplorasi beberapa sumber dari tindak kekerasan. Diantaranya, gagap dan tak antisipatif dalam menghadapi ruang publik dalam media sosial dan moralitas, kepercayaan masyarakat yangg semakin tinggi atas teknologi digital, memudarnya kepekaan kemanusiaan,, anonimkitas di media sosial. nan dikhawatirkan semua itu memberi akibat pada masalah psikologis remaja.

Guru BK dituntut untuk mengetahui bentuk-bentuk kekerasan digital dulu sebelum mencari solusinya. Ia menyebut ada beberapa corak kekerasan digital di sekolah.

Mantan Wakil Dekan bagian kemahasiswa Fakultas Psikologi UMM itu mengungkapkan lebih lanjut, “Kita perlu corak kekerasan. Misalnya munculnya cyberbullying alias intimidasi online, revenge porn alias pemerasan seksual, bisa juga doxing alias pengungkapan info pribadi, ujuran kebencian, cybertalking yangg terkenal disebut penguntitan online, pemalsuan indetitas online dan sexting”.

Beberapa corak penanganan tindak kekerasan, tetap menurut Yudi, antara lain; stop alias jangan menyebarkan dan memperparah situasi, bbatasi ruang info hanya kepada yangg berkepentingan saja, Lalu jika ada tindak kekerasan segera lapor ke pihak berkuasa misalnya kepolisian, kepala sekolah, pengelola platform media sosial. nan tak kalah krusial beri support dukungan moral pada korban.

“Pencegahan yangg bisa dilakukan adalah dengan meningkatkan kesadaran, melakukan pendekatan holistik, mengingkatkan literasi digital, mengembangkan, izin dan kebijakan yangg lebih kuat, mendorong partisipasi aktif, menjalin kerjasama antar negara, mendorong penemuan teknologi, “tegas Yudi lebih lanjut.

Dalam sambutannya, Wakil Rektor 1 Bidang Akademik, Al Islam dan Kemuhammadiyahan, Prof. Dr. Syamsul Arifin, M.Si mengatakan bahwa aktivitas dengan pembimbing BK ini corak pengabdian masyarakat UMM kepada masyarakat, salah satunya sekolah. Juga, untuk mendekatkan UMM sebagai kampus legalisasi Unggul itu ke publik.

-->
Sumber suaramuhammadiyah.id
suaramuhammadiyah.id