Surabaya, KLIKMU.CO – Satu per satu siswa nan mengikuti wisuda maju ke panggung. Mereka dikelompokkan berasas kategorinya, ialah bin nadhor, bil hifdhi, dan tahsin. Di dadanya sudah tertulis nomor wisudawan.
Setelah berjejer rapi di atas panggung, mereka duduk hening menghadap hadirin. Itulah suasana nan tergambar dalam uji publik wisuda Al-Qur’an VII SMP Muhammadiyah 4 Surabaya (Spempat), Sabtu (11/3).
Setelah wisudawan siap, pembawa aktivitas mempersilakan hadirin untuk menguji referensi dan mahfuz peserta wisuda.
“Saya pilih nomor 27,” kata Taufiqur Rohman, salah satu pembimbing nan menunjuk siswa untuk menunjukkan bacaannya.
Risma Indri Astutik, peserta wisuda nomor 27, pun bergegas berdiri. Ia membacakan surat Al Ma’idah ayat 5 secara komplit dengan irama Nahawand.
Setelah membacakan surat Al Ma’idah ayat 5 dengan lengkap, Risma Indri pun ditanya mengenai norma referensi salah satu ayat nan dibacanya.
“Sebutkan salah satu norma referensi nan ada di Al Ma’idah ayat 5 itu!” kata Taufiqur Rohman.
Risma menjawab bahwa norma referensi pada ayat tersebut adalah ikhfa’ syafawi lantaran ada hurum mim sukun berjumpa ba’. Sontak hadirin bertepuk tangan lantaran jawaban nan betul tersebut.
Riyanto Ahmad, salah satu wali murid, kagum atas pencapaian siswa nan mengikuti wisuda. Ia tidak menyangka bahwa referensi dan mahfuz siswa begitu bagus setelah mengikuti rangkaian pembelajaran Al-Qur’an di sekolah, munaqasyah, dan wisuda.
“Saya kaget rupanya banyak juga wisudawan nan ikut. Hampir 80 siswa dan ketika diuji publik, mereka lancar menjawab,” ujar Riyanto Ahmad.
Ia berambisi wisuda ini tidak menjadi ujung pembelajaran Al-Qur’an bagi anaknya dan siswa nan lain, tetapi merupakan titik awal untuk semakin termotivasi mempelajari Al-Qur’an.
Khudori, koordinator tartil Spempat, menyatakan bahwa uji publik dalam wisuda ini merupakan salah satu upaya untuk mengetahui dan menjadikan tolok ukur referensi dan mahfuz siswa. Harapannya, mereka terus berupaya untuk menambah mahfuz dan memperbaiki referensi Al-Qur’annya.
“Semoga setelah uji publik ini siswa semakin termotivasi untuk menjadikan Al-Qur’an tidak hanya sebagai referensi semata, namun juga pedoman dalam hidupnya,” minta Khudori. (Nadia Larasati/AS)