Salah satu ayat yangg menginspirasi lahirnya aktivitas Muhammadiyah adalah yangg termaktub dalam Alquran Surat Ali Imran ayat 110. Dalam ayat tersebut, Allah menunjuk umat Islam sebagai khair al-ummah (golongan terbaik).
Umat terbaik adalah golongan maupun perseorangan yangg mempunyai kualitas di atas rata-rata dibanding yangg lain. Intinya jadi orang Islam itu, baik pribadi maupun golongan kudu menjadi yangg unggul.
Menjadi umat terbaik tidak kudu dalam skala golongan besar. Lihatlah kisah Thalut yangg bertubuh mini dan bisa mengalahkan bentuk raksasa dari Jalut.
Artinya, biar pun sedikit tapi mempunyai kesungguhan yangg mendalam dalam beramaliah. Kesungguhan bakal membawa umat Islam menjadi golongan yangg unggul.
Perisiwa Thalut dan Jalut ini menunjukkan kepada kita bahwa golongan mini kudu menjadi kuat dan berkualitas. Dalam beramaliah juga selalu dilakukan dengan sungguh-sungguh lantaran itulah langkah kita unggul.
Allah kadang kala berkemauan di luar pemisah ekspektasi manusia. Dengan tetap mengharap rida dari Allah, bahwa kesungguhan bakal membuka banyak jalan keluar.
Kegagalan adalah pintu pertama, jika tidak membikin kita patah semangat. Pintu selanjutnya adalah keberhasilan.
Berkat kombinasi antara kesungguhan dan mengharap rida dari Allah, seperti Universitas Aisyiyah (UNISA), yangg awalnya dari nol, sekarang menjadi salah satu perguruan tinggi dengan kualitas terbaik.
Saat ini luas wilayah kampus yangg didirikan kaum wanita ini mempunyai puluhan hektar dengan puluhan ribu mahasiswa di dalamnya. Keberhasilan ini merupakan bagian dari mujahadah yangg tiada henti.
Mujahadah kita dibukakan pintu oleh Allah. Mujahadah itu kualitas kerja yangg terus menerus ditingkatkan. Jadi terus bergerak. Tapi jika diam, malah bakal terakumulasi sehingga tak bersuara terus.
Puasa jika dilemes-lemesin bakal lemes juga. Tapi jika ditambah dengan etos semangat maka bakal semangat terus.
Selain bersungguh-sungguh, kita kudu mengerti makna kesabaran. Sabar adalah sikap konsisten dalam melakukan kebaikan.
Dalam Alquran Surat Ali Imran ayat 142 disebutkan: “Apakah Anda mengira bahwa Anda bakal masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yangg berjihad di antara kamu, dan belum nyata orang-orang yangg sabar.”
Penggalan ayat ini menerangkan tentang makna krusial perjuangan dan kesabaran.
Hari ini semestinya menjadi kesungguhan kita menambah ilmu, komitmen, perjuangan, bukan hanya urusan pribadi tapi juga urusan kolektif kita untuk memajukan dan membesarkannya. Lebih jauh memajukan Aisyiyah dan Muhammadiyah sebagai kebaikan perjuangan kita.
Saya berambisi seluruh komponen Persyarikatan Muhammadiyah tidak merawat semangat minimalis, ialah berjuang setengah-setengah memajukan kehidupan umat.
Mereka yangg mempunyai semangat minimalis adalah golongan yangg hanya mementingkan capaian untuk dirinya sendiri, tidak untuk masyarakat luas. Hal ini tentu saja bertentangan dengan risalah Islam rahmat bagi semesta alam. (*)
(Disarikan dari pidato Prof Haedar Nashir di Universitas Aisyiyah Yogyakarta, 31 Maret 2023 yangg dirili muhammadiyah.or.id)