Tiga Karakter Beragama yang Terbaik - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 1 tahun yang lalu

Oleh: Afifun Nidlom S.Ag., M.Pd,
Wakil Sekretaris Majelis Tabligh PWM Jawa Timur

اَلْحَمْدُ ِلِلَّهِ الْمَحْمُوْدِ بِنِعْمَتِهِ، اَلْمَعْبُوْدِ بِرَحْمَتِهِ، اَلْمُطَاعِ بِسُلْطَا نِهِ، اَلْمَرْهُوْبِ مِنْ عَذَابِهِ وَسَطْوَتِهِ، اَلنَّافِذِ أَمْرِهِ فِيْ سَمَائِهِ وَأَرْضِهِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.
أَمَّا بَعْدُ: فَيَا مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ اللَّهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللَّهُ تَعَالَى: يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Pada era Nabi SAW di Madinah, terdapat beberapa kepercayaan yangg ada dan pemeluknya hidup berdampingan. Pada suatu waktu, diriwayatkan oleh al-Aufi, dari Ibnu Abbas r.a. para pemeluk beragam kepercayaan bersitegang.

Orang-orang yangg berpegang kepada kitab Taurat mengatakan, “Kitab kami adalah sebaik-baik kitab, dan nabi kami adalah sebaik-baik nabi.”
Pemegang kitab Injil mengatakan perihal yangg semisal. Orang-orang Islam mengatakan,

“Tiada kepercayaan (yang diterima di sisi Allah) selain Islam, dan kitab kami me-mansukh semua kitab, serta nabi kami adalah nabi penutup.

Kami diperintahkan agar ketaatan kepada kitab kalian serta mengamalkan kitab kami sendiri.” Maka Allah SWT. memutuskan di antara mereka melalui firman-Nya:

لَّيۡسَ بِأَمَانِيِّكُمۡ وَلَآ أَمَانِيِّ أَهۡلِ ٱلۡكِتَٰبِۗ مَن يَعۡمَلۡ سُوٓءٗا يُجۡزَ بِهِۦ وَلَا يَجِدۡ لَهُۥ مِن دُونِ ٱللَّهِ وَلِيّٗا وَلَا نَصِيرٗا ١٢٣ وَمَن يَعۡمَلۡ مِنَ ٱلصَّٰلِحَٰتِ مِن ذَكَرٍ أَوۡ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤۡمِنٞ فَأُوْلَٰٓئِكَ يَدۡخُلُونَ ٱلۡجَنَّةَ وَلَا يُظۡلَمُونَ نَقِيرٗا ١٢٤

Artinya: “(Pahala dari Allah) itu bukanlah menurut angan-anganmu yangg kosong dan tidak (pula) menurut khayalan Ahli Kitab. Barangsiapa yangg mengerjakan kejahatan, niscaya bakal diberi pembalasan dengan kejahatan itu dan dia tidak mendapat pelindung dan tidak (pula) penolong baginya selain dari Allah.

Barangsiapa yangg mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun wanita sedang dia orang yangg beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya meski sedikitpun.” (QS. an-Nisa’/4: 123-124)

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Zaman kita sekarang, bukan saja ramai bersitegang antar agama. Bahkan seagama bersitegang pada masalah ikhtilaf yangg telah berlalu berabad.

Terlebih lagi, kita hidup pada era info yangg makin mudah memberikan akses info kepada siapa pun. Hidup dalam era banyak orang memimpikan penghasilan dengan tanpa nilai kerja keras.

Menjadi youtuber alias pengelola media online yangg mengharapkan banyak penonton (viewers), penyuka (likers) dan pengikut (subscribers), sehingga konten alias channel-nya dipasangi iklan baik oleh pemilik jaringan (provider) maupun oleh perusahaan yangg memerlukan pemasaran produk.

Pengelola media online dalam rangka mengejar hal-hal tersebut tak jarang kemudian membikin video klip berupa kompilasi potongan pidato para ustad yangg menyampaikan materi tertentu, lantaran ada kesamaan padahal dengan tempat, waktu dan jamaah yangg berbeda, yangg boleh jadi latar belakang munculnya pertanyaan juga berbeda, sehingga norma fikih yangg disampaikan berbeda, namun dibumbui dengan kontroversi.

Problem ini, disadari alias tidak, menyita daya kita untuk melakukan bagi kemaslahatan umat yangg lebih besar, ialah ukhuwah dan kesatuan umat Islam.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Dari peristiwa perdebatan keagamaan di atas, Allah SWT berfirman:

وَمَنۡ أَحۡسَنُ دِينٗا مِّمَّنۡ أَسۡلَمَ وَجۡهَهُۥ لِلَّهِ وَهُوَ مُحۡسِنٞ وَٱتَّبَعَ مِلَّةَ إِبۡرَٰهِيمَ حَنِيفٗاۗ وَٱتَّخَذَ ٱللَّهُ إِبۡرَٰهِيمَ خَلِيلٗا ١٢٥

Artinya: “Dan siapakah yangg lebih baik agamanya daripada orang yangg tulus menyerahkan wajahnya untuk Allah, dia adalah pelaku kebaikan, dan dia mengikuti kepercayaan Ibrahim yangg lurus? Karena itu, Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayangan-Nya.” (QS. an-Nisa’/4: 125)

Pada ayat 125 surat an-Nisa’ini, Allah SWT memberikan pernyataan bahwa keagamaan seseorang yangg paling tinggi adalah yangg mempunyai tiga karakter, yaitu:

1. Menyerahkan wajahnya untuk Allah ( أَسۡلَمَ وَجۡهَهُۥ لِلَّهِ )

Pada ayat ini, Allah mengungkapkan dengan kata wajah bukan jiwa (nafs), kata wajah yangg digunakan, lantaran dari wajah itulah nampak tanda penyerahan. Ibnu Qoyyim menyatakan, bahwa sikap penyerahan wajah itu maksudnya adalah memurnikan tujuan dan beramal semata untuk Allah (Sa’i>d bin Nashr al-Gha>midy, Haqi>qah al-Bid’ah wa Ahka>muha>, jilid 1, hlm. 37).

Maka, keberagamaan kita dapat dilihat secara simbolik melalui wajah kita; menentramkan alias merisaukan bagi orang lain yangg memandang kita. Ketika bertetangga, berkawan dan berbaur dengan orang lain.

2. Pribadi pelaku kebaikan ( وَهُوَ مُحۡسِنٞ )

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Kata muhsinun (pelaku kebaikan), dalam bahasa Arab didefinisikan sebagai isim mufrad marfu’, ialah kata yangg harakat akhirnya dengan dhommah lantaran corak tunggal.

Bila jama’ tanda marfu’nya dengan huruf wawu. Setiap isim fa’il dengan corak marfu’ mempunyai makna bahwa perilaku alias sifat itu telah terintegral alias terinternalisasi dalam diri pelaku. Dalam al-Qur’an, kata muhsinun terulang 4 (empat) kali, ialah QS. al-Baqarah/2: 112, QS. an-Nisa’/4: 125, QS. Luqman/31: 22, dan al-Shaffat/37: 113.

Sedang corak jamak, muhsinu>na di al-Qur’an hanya 1 kali, ialah QS. al-Nahl/16: 128. Sedangkan dalam corak obyek dan kata majemuk, muhsini>na, al-Qur’an memuatnya sebanyak 33 kali.

Apa yangg dapat kita simpulkan? Bahwa pelaku kebaikan itu jumlahnya sedikit, lebih sedikit lagi jika pelaku kebaikan itu terorganisir, mayoritasnya lebih suka menjadi pemuji alias penonton kebaikan.

Oleh karenanya, masing-masing kita dapat memandang dan menyaksikan pelaku hidup bersih, tertib, rukun dan ramah di lingkungan kita masing-masing pasti jumlahnya tidak banyak, sementara yangg memuji lingkungan bersih, tertib, rukun dan ramah jumlahnya lebih banyak.

Maka, kita memilih karakter yangg mana, pilihan absolut pada kita, dan pasti Allah bakal membalas sesuai pilihan kita.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

3. Mengikuti kepercayaan Ibrahim yangg lurus ( وَٱتَّبَعَ مِلَّةَ إِبۡرَٰهِيمَ حَنِيفٗاۗ )

Nabi Ibrahim AS dinyatakan sebagai pembawa kepercayaan dengan kesempurnaan. Allah memujinya dalam QS. al-Baqarah/2:124, bahwa sikap beliau ketika diuji, beliau menyelesaikan ujian dengan sempurna.

وَإِذِ ٱبۡتَلَىٰٓ إِبۡرَٰهِ‍ۧمَ رَبُّهُۥ بِكَلِمَٰتٖ فَأَتَمَّهُنَّۖ

Artinya: “Dan (ingatlah) kisah ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lampau Ibrahim menunaikannya dengan sempurna.

Jejak langkah berakidah nabi Ibrahim dalam menjalani ujian Allah abadikan dalam hukum nabi Muhammad SAW hingga sekarang kita melakukannya. Kita mengenal hari tarwiyah pada penyelenggaraan ibadah haji.

Dalam menyelesaikan ujian, nabi Ibrahim membikin perenungan dan perencanaan (tarwiyah), disunahkan puasa Arafah bagi yangg tidak haji, berpuasa adalah menahan diri, maka seorang muslim di bumi adalah menjalani ujian, kudu banyak menahan diri dari pantangan-pantangan.

Nabi Ibrahim AS sebagai kepala family menjadi suri tauladan dalam kehidupan berumah tangga. Sehingga anak-anak dari istri-istrinya adalah generasi shalih dan menjadi pewaris kenabian.

Maka kita diperintahkan Allah untuk mengikuti langkah beragamanya nabi Ibrahim AS. ialah menjadi pribadi paripurna dan menjadi kepala family yangg dapat diteladani.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Semoga Allah memberikan pertolongan kepada kita untuk mewujudkan tiga karakter sebagai parameter orang yangg beragamanya terbaik. Amin.

أَقُولُ قَوْلِى هَذَا وَأَسْتَغْفِرُاللَّهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ فَيَافَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَانَجَاةَ التَّائِبِيْنَ.

Khutbah kedua

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيْرًا مُبَارَكًا طَيِّبًا فِيْهِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.

إِنَّ اللَّهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيْ يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ.

رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

يَاعِبَادَ اللَّهِ إِنَّ اَّللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِى الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ.

-->
Sumber majelistabligh.id
majelistabligh.id