Jakarta, InfoMu.co – Di sela aktivitas Pengkajian Ramadan 1446 H di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) pada (6/3), Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir menerima kunjungan Badan Penyelenggara Haji Republik Indonesia (BP Haji RI).
Haedar Nashir berpesan agar pengelolaan haji bisa terus lebih baik dan matang. Sebab ibadah haji ini tidak semata urusan transendental, melainkan sangat kompleks karena ada urusan ekonomi, syariah, sosial, apalagi sampai urusan politik linta negara.
“Haji bukan hanya ibadah, tetapi juga bagian dari identitas keagamaan umat Islam Indonesia. Oleh lantaran itu, pengarahan syariah yangg optimal dan tata kelola yangg ahli sangat diperlukan,” ujarnya.
Haedar juga berpesan tentang pentingnya transparansi dalam pengelolaan biaya haji, mengingat besarnya perputaran biaya dan keterlibatan beragam pemangku kepentingan.
Belum lagi dari sisi jemaah, Haedar memandang ibadah haji bagi umat Islam Indonesia merupakan capaian teologis terbesar. Selain itu, fans alias Calon Jemaah Haji (Calhaj) dari Indonesia rata-rata berumur senja, maka perlu untuk dibuat sistem agar antrian panjang Calhaj terurai.
“Dalam konteks ini, BP Haji RI memperoleh angan lebih besar untuk menghadirkan penyelenggaraan haji yangg lebih baik, termasuk mengurai antrian panjang jemaah haji yangg semakin meningkat, khususnya dengan kebanyakan calon jemaah berumur 50 tahun ke atas,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala BP Haji RI Moch. Irfan Yusuf yangg didampingi wakil kepala Badan Dahnil Anzar Simanjuntak beserta Jajaran, menegaskan komitmennya untuk menjalankan amanah ini dengan optimal.
“Kami datang ke Muhammadiyah untuk meminta nasihat dan dukungan. Haji bukan sekadar perjalanan ibadah, tetapi juga tanggung jawab besar bumi dan akhirat. Dengan kerjasama ini, kami berambisi penyelenggaraan haji dapat lebih ahli dan sesuai angan Presiden serta umat Islam Indonesia,” ujar Irfan.
Wakil Kepala BP Haji RI, Dahnil Anzar Simanjuntak, menambahkan bahwa Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya reformasi dalam pengelolaan haji, dengan konsentrasi pada efisiensi dan profesionalisme. “BP Haji telah menyiapkan strategi EMAN (Efisien, Aman, Nyaman) serta Visi Tri Sukses: Sukses Ritual, Sukses Ekosistem Ekonomi Haji, dan Sukses Peradaban,” jelasnya.
Dalam pertemuan ini, juga dibahas support Muhammadiyah terhadap revisi UU No. 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Haji dan Umrah, agar BP Haji RI dapat Optimal menjalankan tugasnya secara penuh sesuai mandat Presiden.
Selain itu, dibahas wacana penyelenggaraan Dam di Indonesia sebagai solusi atas beragam hambatan di Arab Saudi, demi optimasi faedah yangg dapat langsung dirasakan masyarakat di Tanah Air. (muhammadiyah.or.id)