Target Swasembada Pangan 2028, Zulhas Dorong Penggunaan Inovasi Teknologi Pertanian - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 7 bulan yang lalu
Menko Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) saat meninjau lahan padi PT Sang Hyang Seri di Subang, Kamis (31/10/2024). (Foto:Tangkapan layer/ Ubay)Menko Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) saat meninjau lahan padi PT Sang Hyang Seri di Subang, Kamis (31/10/2024). (Foto:Tangkapan layer/ Ubay)

MAKLUMAT – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) menegaskan pentingnya menggunakan penemuan teknologi pada sektor pertanian.

Menurutnya, penggunaan penemuan teknologi dapat menekan alias mengurangi kehilangan jumlah (food loss) saat panen, misalnya pada padi.

Zulhas menyorot jika para petani tetap menggunakan alat-alat tradisional untuk memanen padi, kemungkinan kehilangan jumlah padi lebih besar.

Sebab itu, dia meminta agar penggunaan penemuan teknologi di sektor pertanian, utamanya padi, semakin gencar dan massif.

“Tentu saja penemuan teknologi kudu didorong. Kalau pakai arit, food loss-nya bisa mencapai 10-15 persen, sedangkan dengan combine harvester (mesin panen padi) bisa di bawah 5 persen,” ujar Zulhas, saat meninjau lahan padi PT Sang Hyang Seri di Subang, Kamis (31/10/2024).

“Bayangkan, bisa lenyap 10 persen jika tidak pakai alat. Jadi, perangkat seperti drone sangat penting,” sambungnya.

Manfaatkan Drone untuk Tebar Pupuk

Bukan hanya mesin panen, Zulhas menyebut, para petani juga bisa memanfaatkan teknologi drone untuk menebarkan pupuk agar lebih merata dan cepat.

Zulhas mencontohkan pada penggunaan penemuan teknologi greenhouse di Korea Selatan untuk meningkatkan produksi pertanian.

“Di Korea sudah pakai teknik greenhouse, macam-macam lah ya, sehingga itu nggak tergantung musim, nggak tergantung panas (matahari), bisa dari lampu, dan memang penemuan teknologi itu harus,” kelakarnya.

Saat ini Indonesia baru bisa memproduksi beras secara nasional sekitar 31 juta ton. Jumlah tersebut belum bisa memenuhi alias mencukupi kebutuhan dalam negeri.

Zulhas berharap, dengan penggunaan penemuan teknologi ke depan juga bisa menghasilkan bibit-bibit padi yangg semakin bagus.

Dengan begitu, kata dia, produksi beras dalam negeri juga bakal meningkat.

“Jadi jika 10 persen saja, kita kan 31 juta ton, jika 10 persen saja kan 3 juta, berfaedah kita bisa 34 juta ton,” sebutnya.

“Kalau 34 juta ton, kita nggak impor lagi. Jadi saya ke sini, apa sih problemnya pembibitan itu, kok tidak bisa lancar,” imbuh Zulhas.

Menko Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) saat meninjau lahan padi PT Sang Hyang Seri di Subang, Kamis (31/10/2024). (Foto:Tangkapan layer/ Ubay)Menko Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) saat meninjau lahan padi PT Sang Hyang Seri di Subang, Kamis (31/10/2024). (Foto:Tangkapan layer/ Ubay)

Target Swasembada Pangan 2028

Zulhas juga menyampaikan targetnya untuk mewujudkan swasembada pangan pada 2028 mendatang.

Dia menegaskan tekad untuk memperbaiki seluruh aspek terkait, mulai dari hulu hingga ke hilirnya.

“Ya, semua kudu diperbaiki. Benihnya diperbaiki, irigasinya diperbaiki, (alokasi) pupuk subsidi sudah ditingkatkan, dari 4,5 juta ton menjadi lebih dari 9 juta ton,” katanya.

“Semua kudu kita benahi jika mau hasil optimal,” tambah Zulhas.

Untuk mencapai swasembada pangan, menurut Zulhas, memerlukan sinergi antar-kementerian dan lembaga terkait.

Ketua Umum PAN itu mengapresiasi Kementerian Pertanian (Kementan) yangg telah menjalankan program cetak sawah, yangg menurutnya berkedudukan krusial dalam mempercepat swasembada pangan.

“Tentu kita butuh upaya lebih besar lagi. Pak Mentan (Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman) sudah luar biasa, membuka lahan sawah di Merauke dan Kalimantan Tengah,” ucapnya.

“Jadi, dari beragam lini kita perbaiki, agar dalam waktu dekat bisa swasembada,” lanjut Zulhas.

-->
Sumber MaklumatID
MaklumatID