Tanamkan Budaya Sadar IT, Sambutan Ketua PWM DKI di Wisuda Universitas Saintek Muhammadiyah - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 1 tahun yang lalu
Ketua PWM DKI Jakarta H.M. Sun’an Miskan di Wisuda Sarjana Strata 1 Ke-1 Tahun 2023 Universitas Saintek Muhammadiyah. (Istimewa/KLIKMU.CO)

Jakarta, KLIKMU.CO – “Mari kita berterima kasih ke hadirat Allah SWT lantaran berkah izin dan pertolongan-Nya aktivitas Wisuda Sarjana Strata 1  Ke-1 Tahun 2023 di lingkungan Universitas Saintek Muhammadiyah  dapat dilaksanakan dengan baik.”

Demikian awal sambutan nan disampaikan Ketua PWM DKI Jakarta H.M. Sun’an Miskan Lc di Hotel Desa Wisata Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Selasa (7/3).

Sun’an menyampaikan, PWM DKI Jakarta turut mangayu senang dan mengucapkan selamat dan sukses kepada para wisudawan, wWali mahasiswa, dan kepada Universitas Saintek Muhammadiyah nan telah bisa menyerahkan kembali mahasiswanya ke wali mahasiswa setelah dididik dan dicerdaskan sehingga menyandang gelar sarjana S1.

“Atas nama PWM DKI, saya bakal terus berbareng Universitas Saintek Muhammadiyah dalam  memberi nan terbaik kepada mahasiswa ummat dan bangsa. Sebagai aset bangsa, Muhammadiyah sudah melakukan perihal itu sejak sebelum kemerdekaan RI, sejak 18 November 1912 M, khususnya di bagian mencerdaskan bangsa. Hal itu didorong oleh langkah dia memaham kepercayaan islam bahwa Agama Islam itu adalah pencerah, pembebas, dan pemberdaya umat dan bangsa,” lanjut Sun’an.

Tidak ada jalan lain masyarakat dan bangsa bakal tercerahkan rohaninya, emosinya, intelektualnya, dan melahirkan budaya utama selain melalui pendidikan. Melalui proses jangka panjang.

Misalnya budaya sadar ber-IT. Pemanfaatan dan pengembangannya untuk penyelenggaraan syariah, sebagai penafsiran ulang dan konteks kekinian terhadap firman Allah dalam Surat Al Qolam ayat 1-2 ( Nun wal Qolam wa maa yasturun). Budaya ini kudu dimulai sejak usia awal dan training nan panjang untuk mengetahui manfaatnya.

Menurutnya, pendidikan pun kudu pendidikan nan holistik integratif antarketerpaduan imtaq dan imtek. Itu semua kudu berasal dari aliran tauhid nan murni dan seperangkat pemikiran nan mengintegrasikan anatara pemikiran-bayani, ialah penghormatan kepada teks Al Quran dan Al Hadist). Kemudian penghormatan kepada pemikiran burhani, ialah penghormatan kepada hasil kerja logika pandai manusia nan menghasilkan beragam pengetahuan pengetahuan dan teknologi.

Selanjutnya, penghormatan terhadap pemikiran ‘irfani/ihsani, ialah kebeningan nurani untuk terus berpihak kepada keadilan. “Inilah corak pemahaman tentang serasinya hubungan antara hablum minallah dan hablum minnan naas dan juga alam semesta,” terangnya.

Paham kepercayaan nan demikian ini nan telah membawa kemajuan umat dan bangsa dan dinyatakan kembali oleh Muhammadiyah  dalam Pernyataan Pikiran Muhammadiyah jelang Abad 21. Ini juga sebuah tekad baru untuk melakukan tajdid jilid kedua untuk mengatasi problem kemanusian baik dalam sekala rejional maupun internasional sebagai akibat negatif dari mengerti materialisme dan akibat negatif kekuatan luar biasa info teknologi nan lepas kendali. Seperti adanya  dunia change, perubahan cuaca nan merusak lingkungan dan ketidakadilan sosial di dalam negeri dan seluruh dunia.

“Sekali lagi kepada wisudawan saya mengucapkan selamat atas keberhasilan studinya. Ini adalah baru tahap awal dari upaya untuk meraih sukses di masa mendatang. Itulah sebabnya segera apa nan didapat di kampus ini diujicobakan di masyarakat, di lapangan pekerjaan. Dan ideal sekali jika itu dilakukan dengan langkah menciptakan lapangan pekerjaan baru, menjadi wirausahawan nan mandiri,” paparnya.

“Apa nan ditemukan di masyarakat dan di lapangan pekerjaan itu segera diilmiahi, ditambahi seperangkat teori baru dengan mengikuti jenjang kuliah nan lebih tinggi lagi. Me-reseachnya seteliti mungkin untuk diwujudkan dalam sebuah karya ilmiyah untuk mendapatkan gelar nan lebih tinggi, ialah S2,” tandasnya. (AS)

-->
Sumber Klikmu.co
Klikmu.co