PWMJATENG.COM, Surakarta – Kepedulian dan dedikasi Sri Sayekti dalam menggerakkan zakat, infak, dan infak di bumi pendidikan membuahkan penghargaan bergengsi. Pada Sabtu, 11 Januari 2025, dalam aktivitas puncak Rapat Kerja Daerah Lazismu Kota Surakarta, Sri Sayekti dinobatkan sebagai Tokoh Penggerak ZISKA Terinspiratif 2024. Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surakarta, Anwar Sholeh, di Hotel Loji Solo.
Sri Sayekti yangg juga menjabat sebagai Kepala SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo, menyampaikan rasa syukurnya atas penghargaan tersebut. “Alhamdulillah, saya berterima kasih atas pengakuan ini. Ini adalah hasil kerja keras semua pihak yangg mendukung visi misi sekolah yangg telah ada sejak 1935. Kami selalu berpegang teguh pada tujuan yangg terarah, terukur, dan berkelanjutan,” ungkap Sayekti dengan penuh rasa syukur.
Pada kesempatan tersebut, Sayekti juga menekankan pentingnya pendidikan berbasis nilai-nilai kepercayaan yangg diterapkan di sekolah. “Visi kami meliputi pembiasaan salat wajib dan sunnah, membaca Al-Qur’an, bersedekah, dan menggunakan bahasa Arab,” jelasnya. Pembiasaan ini bukan hanya untuk mendidik anak-anak menjadi pribadi yangg taat, tetapi juga mengajarkan mereka empati terhadap sesama, terutama kepada penduduk sekolah.
Baca juga, Menjadikan Masjid sebagai Episentrum Dakwah
Empati, menurut Sayekti, adalah keahlian untuk menempatkan diri dalam posisi orang lain dan merasakan apa yangg mereka rasakan. “Bersedekah merupakan sarana ibadah sekaligus langkah melatih empati. Dengan bersedekah, kita mengajarkan anak-anak untuk peduli terhadap kebutuhan orang lain,” katanya.
Lebih lanjut, Sayekti mengungkapkan bahwa infak tidak hanya dalam corak uang. “Sedekah bisa berupa banyak hal, tidak terbatas pada uang. Amalan kebaikan yangg kita lakukan juga bisa menjadi sedekah, seperti memberikan pengetahuan alias support kepada yangg membutuhkan,” ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa bersedekah tidak bakal mengurangi harta, justru malah mendatangkan keberkahan. “Tidak bakal membikin kita miskin dengan bersedekah, justru dengan menahan harta, kita malah bakal dipersulit rizkinya,” tegas Sayekti.
Dalam wawancara tersebut, Sayekti yangg juga menjadi personil Pendidikan Khusus Kepala Sekolah (Diksuspala) Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini menegaskan pentingnya kerjasama dalam memajukan pendidikan. “Maju mundurnya sekolah bukan hanya tanggung jawab guru, tapi juga semua pihak. Kami berupaya untuk selalu menolong kepercayaan Allah dalam setiap langkah, lantaran setiap upaya yangg kita lakukan demi kebaikan bakal mendapat ridho dan pertolongan dari Allah,” tuturnya.
Sebagai corak komitmennya, Sayekti mendorong adanya kerjasama antara sekolah dan Lazismu Solo. “Sekolah kami mempunyai kencleng surga yangg digunakan untuk menumbuhkan kebiasaan infak dan infak sejak dini. Ini adalah langkah agar anak-anak kami mengenal dan mengingat aliran ini terus hingga masa remaja dan tua,” ungkapnya dengan penuh semangat.
Kontributor : Jatmiko
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
Jumlah Pengunjung : 252