Sosialisasi Kebencanaan Sebagai Langkah Awal Mitigasi Bencana Paling Baik Di Desa Tritih Wetan - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 6 bulan yang lalu

LPCR.OR.ID – Cilacap, 20 Oktober 2024. Sosialisasi mitigasi musibah merupakan upaya krusial untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi musibah alam maupun musibah buatan manusia. Indonesia, sebagai salah satu negara dengan akibat musibah yangg tinggi, termasuk gempa bumi, tsunami, banjir, letusan gunung berapi, dan kebakaran hutan, memerlukan langkah-langkah mitigasi yangg terencana dan terorganisir dengan baik. Mitigasi musibah mencakup segala tindakan yangg dilakukan untuk mengurangi akibat dan akibat bencana, baik dalam corak pencegahan, kesiapan, maupun respons.

Untuk menyikapi serta mengantisipasi potensi musibah tersebut, Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Desa Tritih Wetan, melalui Lembaga Resiliensi Bencana (LRB) dan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PRM Tritih Wetan, menyelenggarakan serangkaian aktivitas program mitigasi musibah bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap. Rangkaian aktivitas ini diawali dengan “GowesMu” alias bersepeda berbareng penduduk persyarikatan dan masyarakat umum di Desa Tritih Wetan, kemudian dilanjutkan dengan sarapan bersama. Setelah aktivitas bersepeda selesai, peserta langsung menuju aula calon klinik PKU Muhammadiyah untuk mengikuti sosialisasi kebencanaan, diikuti oleh sekitar 40 penduduk persyarikatan dengan narasumber dari BPBD Cilacap, Gatot Arif, S.Sos.

Gatot menjelaskan bahwa wilayah Tritih Wetan tergolong kondusif dari akibat gempa maupun tsunami, meskipun megathrust terjadi dan disertai gelombang tinggi mencapai 14 meter. Gatot menekankan beberapa perihal yangg perlu disiapkan untuk mengantisipasi bencana. Pertama, jangan panik. Kedua, bekali diri dengan pengetahuan tentang musibah dan langkah menyelamatkan diri serta keluarga. Selanjutnya, cari titik kumpul yangg aman, lindungi kepala terutama bagian ubun-ubun. Terakhir, siapkan tas musibah berisi arsip penting, lampu, senter, dan peluit, jelasnya.

Gatot Arif juga menyampaikan bahwa Tritih Wetan kondusif dari ancaman gelombang tsunami, tetapi kudu bersiap menyambut para pengungsi yangg mungkin melintas alias mengungsi di wilayah tersebut. Rangkaian aktivitas diakhiri dengan penyerahan biaya ZIS untuk support modal upaya dari KL LazisMu Tritih Wetan kepada dua penduduk persyarikatan, ialah Nariyah dan Sutiyem, masing-masing menerima duit tunai sebesar 1 juta dan 700 ribu rupiah.

-->
Sumber lpcr.or.id
lpcr.or.id