Jum’at (16/12/2022), Rumah Singgah Pasien Muhamamdiyah (RSPM) Daerah Istimewa Yogyakarta dan Proyek Kemanusiaan mahasiswa Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta serta Praktikum Pekerja Sosial Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga menyelenggarakan aktivitas siraman qalbu berbareng DR. dr. Probosuseno, SpPD-Kger, SE, MM bertemakan terapi zikir dan sabar sebagai support psikologis pasien kanker. Acara tersebut merupakan salah satu program kerja dari proyek kemanusiaan mahasiswa magang UNISA dan UIN Sunan Kalijaga, berjalan dari pukul 19.30 WIB sampai sekitar pukul 22.00 WIB bertempat di RSPM DIY.
Rumah Singgah Pasien Muhamamdiyah mempunyai kegunaan sebagai tempat untuk singgah sementara pasien miskin dan duafa berasal dari luar wilayah Yogyakarta yangg sedang menjalani pemeriksaan dan pengobatan di rumah sakit rujukan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kemudian pasien ini di dampingi oleh salah satu family alias kerabatnya untuk membantu merawat selama pengobatan.
Faisal Ma’ruf Direktur Rumah Singgah Pasien Muhamamdiyah Yogyakarta menyampaiakan, “Rumah Singgah Pasien Muhamamdiyah Yogyakarta telah melayani selama satu tahun lebih dengan jumlah 8 bed, yangg mana jarang kosong dan diprioritaskan untuk pasien luar kota, niat kami adalah membantu, sehingga silahkan digunakan akomodasi yangg ada dengan sebaik-baiknya. Kegiatan pada malam ini merupakan corak intervensi makro dari temen-temen mahasiswa” tuturnya.
Acara diawali dengan pemaparan dari mahasiswa magang UIN mengenai support psikososial pasien kanker, Laras mahasiswa semester 7 UIN Sunan Kalijaga menyampaikan persoalan bentuk dan persoalan psikis, tidak semua pasien mengalami, namun berpotensi mengalami permasalahan, sehingga diperlukan upaya support psikologis. “Amati, dengarkan, kemudian hubungkan kepada pihak-pihak yangg lebih ahli andaikan tidak sanggup” tuturnya.
Acara selanjutnya adalah tausiyah dari DR. dr. Probosuseno, SpPD-Kger, SE, MM bertema terapi zikir dan sabar sebagai support psikologis pasien kanker, beliau memberikan dorongan dan motivasi baik untuk pasien maupun untuk pendamping. “sakit itu menghapus dosa. Doa orang sakit mudah dikabulkan dan dosanya dihapuskan, orang sakit adalah orang terpilih sebagai orang yangg kuat, banyak master yangg memvonis pasiennya bakal meninggal 3 bulan lagi, malah dokternya yangg meninggal duluan dan itu betul-betul nyata, pesan untuk pendamping pasien tolong jangan meninggalkan pasangan ketika lagi sakit mereka memerlukan support dari bapak/ibu sekalian” tuturnya.
Pada akhir tausyiah beliau mengajarkan amalan-amalan zikir untuk kesembuhan pasien yangg dapat dipraktekkan langsung oleh pendamping pasien yanga ada di Rumah Singgah Pasien Muhamamdiyah Yogyakarta. Acara diakhiri dengan ucapan perpisahan perwakilan mahasiswa UIN Sunan Kalijaga dan perwakilan mahasiwa UNISA.