Sinergi Aisyiyah dan Kemendikdasmen Cegah Kekerasan di Lingkungan Pendidikan - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
Sinergi Aisyiyah dan Kemendikdasmen Cegah Kekerasan di Lingkungan Pendidika Fajar Riza Ul Haq berbareng jajran Pimpinan Pusat Aisyiyah. foto: ist

UM Surabaya

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI bekerja sama dengan Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah dan Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta mengadakan seminar nasional berjudul “Dari Kelas ke Kehidupan: Menanamkan Nilai-Nilai Nirkekerasan dan Kesetaraan Gender di Lingkungan Pendidikan”.

Kegiatan yangg digelar dalam upaya mendorong pendidikan yangg bebas dari kekerasan dan mendukung kesetaraan kelamin ini, berjalan selama dua hari di Hall Baroroh Baried, Gedung Siti Walidah, UNISA Yogyakarta, mulai Sabtu (30/11/2024).

Seminar ini dihadiri oleh 250 peserta pembimbing dari beragam wilayah DIY, termasuk Yogyakarta, Sleman, Bantul, Kulon Progo, dan Gunungkidul.

Dalam keynote speech-nya, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Fajar Riza Ul Haq, menyoroti tantangan kekerasan di bumi pendidikan yangg semakin kompleks, terutama akibat dampak teknologi informasi.

“Kompleksitas persoalan ini semakin meningkat. Anak-anak semakin rentan terpapar perilaku yangg bertentangan dengan nilai kasih sayang akibat penggunaan gadget tanpa pendampingan,” ujar Fajar.

Ia juga menegaskan bahwa menciptakan lingkungan pendidikan yangg kondusif memerlukan kerjasama antara guru, sekolah, orang tua, dan masyarakat.

Fajar menambahkan bahwa pembimbing dan siswa sama-sama rentan terhadap kekerasan di lingkungan pendidikan.

Oleh lantaran itu, Kementerian terus berupaya memperkuat kompetensi guru, termasuk pembekalan bagi pembimbing umum agar bisa menangani persoalan anak di sekolah.

“Kami mau memastikan sekolah menjadi tempat yangg kondusif dan nyaman bagi siswa maupun guru,” imbuhnya.

Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Salmah Orbayinah, menekankan pentingnya pendidikan karakter sejak dini.

“Nilai-nilai unggah-ungguh, tepo seliro, dan welas asih kudu dimulai dari family sebagai madrasah pertama bagi anak,” tutur Salmah.

Melalui program Keluarga Sakinah Qaryah Thayyibah, ‘Aisyiyah mendorong family untuk menjadi tempat pembentukan karakter anak yangg kuat.

Salmah juga menyebut empat tempat pendidikan krusial yangg dirumuskan oleh Nyai Ahmad Dahlan: keluarga, sekolah, lingkungan, dan tempat ibadah.

“Pendidikan di tempat ibadah, seperti masjid dan mushola, sudah dicontohkan sejak masa Nabi Muhammad di awal perkembangan Islam,” jelasnya.

Melalui sinergi ini, ‘Aisyiyah berambisi dapat berkontribusi dalam melahirkan generasi berbobot dan berbudi pekerti unggul, mendukung terciptanya generasi emas Indonesia pada tahun 2045.

“Kami berambisi aktivitas ini meningkatkan kompetensi pembimbing dan orang tua dalam upaya menghapus kekerasan di lingkungan pendidikan,” pungkas Salmah. (suri)

Untuk mendapatkan update sigap silakan berlangganan di Google News

-->
Sumber majelistabligh.id
majelistabligh.id