
Sekolah Inspiratif SD Muhammadiyah 15 Surabaya (SDM Limas) kembali menggelar pembinaan kepanduan Hizbul Wathan (HW) yangg diikuti oleh seluruh siswa kelas 5. Kegiatan ini berjalan di laman sekolah pada Rabu (5/2/2025).
Kegiatan tersebut dipandu oleh dua pembina, ialah Ramanda Yogi Prasetyo, S.Pd., dan Ramanda Dody Poernomo, S.Psi.
Pada sesi kali ini, peserta mendapatkan training unik dalam pembuatan tandu darurat.
Latihan ini bermaksud untuk melatih keahlian dasar kepanduan yangg dapat digunakan dalam kondisi darurat, seperti pertolongan pertama dalam aktivitas alam bebas alias kebencanaan.
Sebelum memulai latihan, seluruh peserta diwajibkan membawa perlengkapan utama, ialah tali dan tongkat Hizbul Wathan. Ramanda Yogi dalam sambutannya menekankan pentingnya keahlian ini.
“Kegiatan tandu darurat sering menjadi bagian dari perlombaan dalam kepanduan Hizbul Wathan. Oleh lantaran itu, seluruh peserta diharapkan bisa menguasainya, baik secara berdikari maupun dalam kerja sama tim. Marilah kita bermohon sebelum memulai latihan,” ujar Ramanda Yogi.
Setelah angan bersama, Ramanda Dody yangg berkawan disapa “Dodi” mulai memberikan petunjuk pembuatan tandu darurat.
Ramanda Dody menjelaskan langkah-langkah pembuatan tandu dengan rinci dan sistematis:
Menyiapkan Bahan:
Siapkan dua tongkat dengan panjang yangg cukup.
Siapkan tali yangg kuat untuk mengikat dan membentuk tandu.
Membuat Rangka Dasar:
Ikat ujung tali pertama ke tongkat pertama dengan simpul pangkal. Pastikan tidak terlalu di ujung agar ada ruang untuk pegangan.
Ikat ujung tali lainnya ke tongkat kedua dengan simpul yangg sama.
Pastikan simpul sejajar agar rangka tandu tetap stabil.
Membentuk Alas Tandu:
Silangkan kedua tali di tengah-tengah tongkat untuk membentuk jaring tandu.
Pastikan setiap simpul diikat dengan simpul jangkar agar tidak mudah lepas.
Ulangi hingga seluruh bagian tandu terjalin kuat dan kondusif digunakan.
Pengujian dan Evaluasi:
Pastikan tali tidak kendur.
Tarik dan cek kekuatan simpul sebelum digunakan.
“Buatlah simpul yangg kuat agar tandu tidak kendur dan mudah terlepas. Tarik tali dengan kuat untuk memastikan simpul terikat dengan sempurna,” jelas Ramanda Dody sembari menunjukkan contoh kepada peserta.
Latihan berjalan dengan penuh antusias. Para peserta, baik putra maupun putri, berupaya dengan serius untuk membikin tandu yangg kokoh sesuai pengarahan para pembina. Mereka bekerja dalam golongan dan saling membantu dalam setiap tahap pembuatan tandu.
“Kegiatan ini membikin saya dan teman-teman semakin semangat. Meskipun hanya menggunakan tali dan tongkat, rupanya kita bisa membikin tandu darurat yangg kokoh sesuai pengarahan Ramanda,” ujar Maritza Khanza Ribani, Ketua Qobilah Putri, penuh semangat.
Setelah seluruh peserta sukses menyelesaikan tandu, mereka diuji dalam simulasi sederhana. Beberapa regu mencoba mengangkat dan membawa “pasien” dengan tandu yangg telah dibuat untuk memastikan kekuatan dan kestabilannya.
Setelah sesi latihan selesai, seluruh peserta berbanjar rapi sesuai regunya. Kegiatan diakhiri dengan angan berbareng yangg dipimpin oleh salah satu pembina.
“Latihan ini tidak hanya berfaedah untuk kepanduan, tetapi juga sebagai keahlian dasar dalam menghadapi situasi darurat. Semoga ke depan, anak-anak bisa lebih terampil dan siap menerapkan pengetahuan ini dalam kehidupan nyata,” pungkas Ramanda Yogi.
Pembinaan kepanduan Hizbul Wathan di SDM Limas terus menjadi wadah pembentukan karakter, kemandirian, serta keahlian siswa dalam menghadapi beragam situasi.
Latihan tandu darurat kali ini menjadi salah satu corak pembelajaran yangg tidak hanya edukatif, tetapi juga menyenangkan bagi seluruh peserta. (ali shodiqin)
Untuk mendapatkan pembaruan sigap silakan berlangganan di Google News