SOLO, Suara Muhammadiyah – Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah 1 Ketelan Kota Surakarta, Jawa Tengah, menjadi juara umum dalam kejuaraan wilayah (Kejurda) Tapak Suci Putera Muhammadiyah (TSPM) ke-V antar bagian nan diselenggarakan oleh ketua wilayah (Pimda) 05 Surakarta, nan digelar sejak 17-19 Maret 2023.
Kepala SD Muhammadiyah 1 Ketelan Sri Sayekti MPd ikut bangga, dengan siswa, dengan pelatih, dan para guru, nan telah mengantarkan prestasi ini.
“Semoga dengan prestasi juara umum tapak suci dan piala bergilir dapat diraih, TSPM semakin membumi. Semua siswa semakin tergerak, bergerak dan menggerakkan antusias belajar. Tidak terkecuali para wali siswa nan selalu support dan bekerja-sama demi kelancaran dan kesuksesan aktivitas ini,” ucapnya, Minggu Malam (19/3/2023).
Sayekti mengatakan, SD Muhammadiyah 1 Ketelan mempunyai lebih dari 28 ekstrakurikuler namalain ekskul. Salah satunya tapak suci. Dalam kejuaraan ini, sekolah nan berada di jalan Kartini nomor 1 barat pura Mangkunegaran, sukses menggondol 9 emas, perak 6, perunggu 4.
“Di bawah didikan pendekar Joko Santoso, nan ikut dalam ivent ini membawa 19 siswa, dalam kategori 18 tanding dan 1 seni. Pesilat terbaik putra Jzavier Rocha,” ucapnya, sembari tersenyum.
Sayekti mengungkapkan, strategi untuk membangun sekolah dengan ekstrakurikuler bisa dimulai dari budaya positif. Budaya positif merupakan suatu pembiasaan nan berbobot positif.
“Di dalamnya mengandung sejumlah aktivitas nan bisa menumbuhkan karakter Murid. Budaya positif perlu dibangun dalam suatu kelas. Untuk mewujudkan budaya positif kudu dilakukan sejak awal mengingat dalam prosesnya memerlukan waktu nan lama dan konsisten dari setiap stakeholder nan ada,” imbuhnya.
Di lingkungan sekolah, pembimbing bisa menerapkan budaya positif seperti bekerja sama dengan rekan sejawat, berinteraksi secara berkawan dengan peserta didik, menerapkan sikap disiplin dan bertanggung jawab serta menjadi teladan bagi peserta didik.
“Sedangkan di lingkungan kelas, salah satu langkah nan pembimbing dapat lakukan adalah membangun budaya positif melalui komunikasi serta adanya kepercayaan nan diyakini baik dan positif,” pungkasnya. (Jatmiko)