
Acara sarasehan yangg digelar di Pondok Pesantren Internasional Abdul Malik Fadjar (PPI AMF) menjadi momen spesial yangg penuh kenangan dan penghormatan.
Dihadiri oleh kawan-kawan seperjuangan almarhum Prof. Abdul Malik Fadjar, aktivitas ini sarat dengan testimoni yangg menggambarkan sungguh beliau adalah seorang tokoh panutan dalam banyak hal.
Dalam kesempatan itu, kawan-kawan seperjuangan Malik Fadjar berbagi kisah tentang kejujuran, kegigihan, dan keuletan yangg sudah tampak sejak masa kuliah beliau di IAIN Malang, yangg sekarang telah berubah nama menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Malang.
Salah satu sahabatnya menceritakan, “Pak Malik adalah sosok yangg selalu gigih menyelesaikan tugas dan tidak pernah mengeluh, meskipun tantangan berat menghadangnya.”
Sifat-sifat inilah yangg mengantar Malik Fadjar menjadi salah satu tokoh besar yangg mewarnai perjalanan pendidikan Muhammadiyah di Indonesia.
Malik Fadjar tidak hanya dikenal sebagai seorang pendidik yangg visioner, tetapi juga sebagai pemimpin yangg penuh integritas.
Salah satu warisan terbesar yangg ditinggalkan oleh Malik Fadjar adalah Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Di tangan beliau, UMM yangg pada awalnya tidak begitu diperhitungkan sukses berkembang menjadi salah satu perguruan tinggi Muhammadiyah yangg luar biasa dan diakui secara nasional maupun internasional.
Transformasi UMM ini menjadi bukti nyata visi dan dedikasi Pak Malik Fadjar dalam membangun pendidikan yangg berkualitas.
Sebagai salah satu contoh, UMM sekarang mempunyai akomodasi modern, program akademik yangg berkekuatan saing global, dan lingkungan kampus yangg mendukung pengembangan karakter mahasiswa.
“Pak Malik selalu mengingatkan kami untuk menjadikan UMM sebagai kampus yangg tidak hanya besar, tetapi juga berarti bagi masyarakat luas,” ungkap salah satu kolega beliau.
PPI AMF sendiri didirikan sebagai monumen untuk mengenang perjuangan dan dedikasi Malik Fadjar.
Acara sarasehan ini semakin spesial dengan kehadiran penyair nasional, Taufik Ismail, yangg turut memberikan testimoni tentang kebesaran jiwa dan kepemimpinan Malik Fadjar.
Dalam testimoninya, Taufik Ismail berambisi agar para santri yangg menimba pengetahuan di PPI AMF dapat meneladani kepribadian Pak Malik Fadjar dan menjadi tokoh-tokoh nasional di masa depan.
“Dari PPI AMF, kita berambisi bakal lahir tokoh-tokoh besar seperti Pak Malik Fadjar, yangg bisa memberikan kontribusi nyata bagi bangsa dan negara,” ungkap Taufik Ismail penuh harap.
Malik Fadjar adalah ayahanda dari Prof. Nazaruddin Malik, yangg saat ini menjabat sebagai Rektor UMM dan juga Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur.
Kehadiran Prof. Nazar, begitu sapaan karibnya, di aktivitas ini turut menegaskan kelanjutan perjuangan dan visi besar yangg diwariskan oleh Malik Fadjar.
“Bagi kami, PPI AMF adalah simbol perjuangan ayahanda yangg terus menginspirasi hingga kini,” ujar Prof. Nazar.
Dengan adanya sarasehan ini, PPI AMF semakin menegaskan perannya sebagai pusat pendidikan yangg tidak hanya melahirkan generasi cerdas, tetapi juga generasi yangg mempunyai integritas dan kepedulian sosial.
Dari sinilah diharapkan lahir tokoh-tokoh bangsa yangg bakal membawa Indonesia menuju masa depan yangg lebih cerah. (sugiyanto)
Untuk mendapatkan pembaruan sigap silakan berlangganan di Google News