Saat pikiran dirundung banyak masalah, apalagi ada nan tak kunjung selesai alias tuntas, sehingga membuat pikiran kita tidak menjadi tenang alias merasa terganggu. Islam mengajarkan angan nan bisa kita baca saat pikiran kita ditimpah banyak masalah. Lantas, bagaimanakah angan saat pikiran ditimpa banyak masalah?
Doa Ketika Pikiran Ditimpah Banyak Masalah
Mengutip doa dari Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin perihal 409. Doa ketika pikiran ditimpa banyak masalah, bunyi doanya yakni:
اللَّهُمَّ إِنِّي عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدِكَ وَابْنُ أَمَتِكَ نَاصِيَتِي بِيَدِكَ مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ عَدْلٌ فِيَّ قَضَائُكَ، أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ أَوْ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الغَيْبِ عِنْدَكَ أَنْ تَجْعَلَ القُرْآنَ رَبِيْعَ قَلْبِي وَنُوْرَ صَدْرِي وَجِلَاءَ غَمِّي وَذَهَابَ حُزْنِي وَهَمِّي
Allāhumma innī ‘abduka, wabnu ‘abdika, wabnu amatika. Nāshiyatī bi yadika mādhin fiyya hukmuka, ‘adlun fiyya qadhā’uka. As’aluka bi kulli ismin huwa laka sammayta bihī nafsaka, wa anzaltahū fī kitābika, aw ‘allamtahū ahadan min khalqika, awista’tsarta bihī fī ilmil ghaybi ‘indaka, an taj’alal qur’āna rabī‘a qalbī, wa nūra shadrī, wa jilā’a ghammī, wa dzahāba huznī wa hammī.
Artinya: “Ya Allah, sungguh saya hamba-Mu, putra hamba-Mu (laki-laki), putra hamba-Mu (perempuan). Nasibku di tangan-Mu, bertindak padaku ketentuan-Mu, setara padaku putusan-Mu. Aku memohon kepada-Mu dengan segala nama-Mu nan Kau sebut untuk diri-Mu, (nama) nan Kau turunkan dalam kitab-Mu, (nama) nan Kau ajarkan pada segelintir hamba-Mu, alias (nama) nan hanya Kau sendiri nan mengetahuinya dalam pengetahuan ghaib agar Kau menjadikan Al-Qur’an sebagai musim semi (di) hatiku, sinar batinku, pelenyap kebingunganku, dan penghilang kesedihan serta kebimbanganku.”
Penutup Doa
Tentu selain daripada angan di atas, upaya dan ikhtiar tetap kita kedepankan dalam menyelesaikan masalah sebesar apapun itu. Kita tidak boleh berputus asa, justru kita kudu tetap optimis. Sebab segala perubahan nan ada pada diri kita tergantung kepada apa nan kita usahakan dan ikhtiarkan serta doa nan kita panjatkan.
Perhatikan firman Allah berikut ini:
لَهٗ مُعَقِّبٰتٌ مِّنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهٖ يَحْفَظُوْنَهٗ مِنْ اَمْرِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ وَاِذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوْمٍ سُوْۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗ ۚوَمَا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّالٍ
Artinya: “Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat nan selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak bakal mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan andaikan Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada nan dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (QS. Ar-Rad: 11)
Sekian angan saat pikiran ditimpah banyak masalah. Doa sehari-hari nan lain bisa kalian akses di situs IBTimes.ID. Semoga bermanfaat.
Editor: Soleh