Kudus, Suara ‘Aisyiyah – Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Kabupaten Kudus pada Ahad, (29/9) menggelar rapat kerja di ruang Serbaguna Universitas Muhammadiyah Kudus. Raker yangg mengundang segenap Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah se Kabupaten Kudus, Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan PCA serta Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah se Kabupaten Kudus ini menghadirkan 3 (tiga) narasumber.
Dalam sambutannya, Ketua MEK PDA Kudus, Noor Asnah, menyampaikan bahwa, “UMKM sebagai pilar ekonomi bangsa perlu meningkatkan kualitasnya agar kompetitif lantaran tetap banyak yangg belum maksimal, meskipun beberapa di antaranya telah bersertifikasi legal dan ijin usaha. Pelaku UMKM ‘Aisyiyah di Kudus juga telah didata dalam rangka meningkatkan eksistensinya sehingga dapat meningkatkan kualitas produknya agar bisa bersaing di pasar dunia yangg semakin kompetitif.
Perkembangan teknologi digital telah mengubah lanskap ekonomi dunia secara signifikan. UMKM sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia dituntut untuk bisa beradaptasi di era digital agar tetap relevan dan kompetitif. Di Kabupaten Kudus, UMKM mempunyai potensi yangg sangat besar untuk berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi local. Akan tetapi, tetap banyak pelaku UMKM yangg belum memanfaatkan teknologi secara optimal. Semoga dengan raker ini dapat meningkatkan potensi UMKM kita.”
Ketua Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Kabupaten Kudus dalam sambutannya mengatakan, “Dengan meningkatkan kualitas diri, nantinya dapat memotivasi dalam meningkatkan taraf hidup, dan juga bakal menambah semangat dalam berorganisasi ‘Aisyiyah yangg berkemajuan. ‘Aisyiyah memperjuangkan pemberdayaan wanita di beragam bidang, termasuk di bagian ekonomi, di antaranya dengan pelatihan, sosialisasi, sehingga bisa bersaing di era digital.
Dalam membantu menambah income keluarga, Perempuan tidak hanya meniti pekerjaan di luar rumah, bakal tetapi juga dapat dilakukan dari rumah saja. Di era perkembangan teknologi dan info yangg sangat cepat, kita jangan sampai kalah dengan para pelakuk UMKM yangg berkemajuan di era upaya digital ini, sehingga pengetahuan yangg nantinya kita peroleh dapat diaplikasikan dan ditularkan pada tingkat ranting dan cabang.”
Baca Juga: Pentingnya Mengelola Anggaran Rumah Tangga
Fenny Norviana, sebagai pelaku UMKM dan narasumber materi Potensi UMKM di Kabupaten Kudus menyampaikan, bahwa “UMKM menghadapi tantangan antara lain: akses keuangan, pemasaran/promosi, prasarana dan teknologi, izin serta birokrasi, dan keterbatasan, keahlian dan pengetahuan. Maka UMKM kudu mempunyai strategi dalam pengembangannya, ialah melakukan inovasi, meningkatkan kualitas, dan mengenal pasar dengan memahami kebutuhan dan segmentasi pasar serta mempelajari kebiasaan konsumen, promosi, manajemen finansial yangg efisien, jaringan upaya dan relasi, serta selalu melakukan evaluasi.”
Narasumber berikutnya, Rubiyanti Uliq dengan materinya Strategi Penguatan UMKM melalui Bauran Inovasi dan kreasi produk lokal, menyampaikan, “Ada 7 (tujuh) prinsip sukses dalam berwirausaha, yaitu: semangat, mandiri, peka terhadap pasar, inovatif dan kreatif, kalkulasi dalam mengambil resiko, pantang menyerah, serta sabar dan tawakal. Sebagai pelaku UMKM kita juga kudu senantiasai membangun rasa percaya diri dengan meyakini bahwa produk kita yangg terbaik, produk kita mempunyai kelebihan, produk kita berbeda dari yangg lain, produk sudah melalui proses sesuai aturan, bahan baku paling unggul, packaging lebih menarik di kelasnya, dan pangsa pasar telah teruji.”
Sedangkan materi Tantangan UMKM di Era Digitalisasi yangg disampaikan oleh Syahrial Aman, menyampaikan bahwa, “Tantangan UMKM di Era Digital meliputi akses yangg terbatas ke teknologi, kurangnya pengetahuan tentang digital marketing, persaingan dunia dan penipuan, serta keterbatasan modal dan prasarana digital. Solusi dalam mengatasi tantangan UMKM diantaranya memanfaatkan teknologi sederhana dan gratis, gunakan modal secara efisien, akses program hibah dan bantuan, gunakan prasarana geogle drive, kerjasama dengan pihak ketiga, digitalisasi bertahap, memanfaatkan jaringan komunitas, serta mencari pengganti pembiayaan.” (WNAgustina)-lsz