Rakornas Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah Tetapkan 474 Sekolah/Madrasah Unggulan
(Foto: peserta rakornas Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah di Depok, Senin 25 Nov 2024)
Kabarpatigo.com - DEPOK - Rakornas Sekolah/Madrasah Muhammadiyah unggulan se-Indonesia yangg diselenggarakan Majelis Dikdasmen dan PNF, PP Muhammadiyah yangg bertema “Konsolidasi dan Sinergi Menuju Keunggulan yangg Berkemajuan” ditutup oleh Didik Suhardi di Aula pusdiklat ASN Depok Jawa Barat, Senin (25/11/24).
Muhammad Ali, selaku ketua panitia penyelenggara, saat menyampaikan laporan pada penutupan rakornas memaparkan hasil assessment sebaran tiap provinsi Sekolah/Madrasah Muhammadiyah dari SD/MI sampai SMA/SMK yangg masuk kriteria unggulan, sebanyak 474 sekolah/madrasah.
"Berdasarkan tabel prosentase terbanyak 5 besar sekolah/madrasah Muhammadiyah unggulan yakni; Jawa Tengah, Jawa timur, Lampung, Sumatra Utara, dan Yogyakarta,” terangnya saat sambutan.
Ali kemudian melanjutkan, tentang pengelompokkan sekolah/madrasah Muhammadiyah unggulan dengan 3 kategori, yakni: utama, madya, dan pratama.
“Dari total 474 sekolah/madrasah Muhammadiyah yangg terdaftar, 59 dimasuk dalam kategori Utama, dengan prosentase 12,45% dari keseluruhan sekolah. Sedangkan 260 sekolah/madrasah, terklasifikasi dalam kategori Madya, yangg merupakan kategori menengah. Sisanya, 155 sekolah, termasuk dalam kategori pratama,” pungkasnya mengakhiri laporan.
Baca juga: Kenalkan Potensi Alam Wisata, Warga Sukolilo Pati Gelar Milad Muhammadiyah dengan Tadabbur Alam
Senada dengan itu, Didik Suhardi selaku ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Muhammadiyah tertantang merealisasikan sekolah unggul, untuk menciptakan pendidikan yangg unggul.
“Dari sekolah/madrasah unggulan utama, madya dan pratama, bakal kita dimatangkan. Harapannya tahun depan lulusannya kudu yg terbaik, seperti sekolah unggul lainnya di Indonesia,” harapnya.
Ia memaparkan info bahwa jumlah sekolah Muhammadiyah hanya 2 persen dari seluruh jumlah sekolah se-Indonesia, tapi dia berambisi meskipun sekolah Muhammadiyah minoritas dalam jumlah, tapi kebanyakan dalam kualitas.
“Kita bakal melatih pembimbing membikin buku-buku pembelajaran bilingual. Muhammadiyah kudu satu langkah didepan. Mari tunjukkan langkah lebih dulu, menuju masyarakat berkemajuan," ungkap ketua Majelis Dikdasmen, yangg sekaligus staf unik Kemendikdasmen.
Menyinggung peran Majelis dikdasmen di wilayah, wilayah dan cabang, dia juga menyampaikan Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah bakal berupa melakukan training kapabilitas bagi pengurus majelis.
“Insyaallah bakal segera kita agendakan training bagi pengurus majelis agar bisa bersinergi dengan sekolah/madrasah yangg diselenggarakannya,” pungkasnya. (red)