TAJDID.ID~Medan || PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) melalui Sisternet menggelar program pemberdayaan Perempuan ‘’SheInspire Sinergi Berdaya: Bersinar Bangkit Bersama’’ bagi penduduk bimbingan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan IIA Tanjung Gusta, Medan, Kamis (6/3).
Bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) Republik Indonesia, program ini bagian dari upaya mendukung pemberdayaan ekonomi wanita penduduk bimbingan di 10 lapas wanita yangg tersebar di beragam wilayah di Indonesia, termasuk di Kota Medan.
Sisternet membekali mereka keahlian kewirausahaan, literasi digital, serta pendampingan psikososial guna mempercepat reintegrasi sosial setelah bebas dari lapas.
Hadir dalam program ini, Group Head XL Axiata West Region, Desy Sari Dewi, Head of Sales XL Axiata Northern West, Horas Lubis, Head Direct Channel Region West, Nadra Dwiyana, dan Kepala Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Medan, Yekti Apriyanti, Amd. IP, S.Pd, M.Si, serta penduduk binaan.
Group Head XL Axiata West Region, Desy Sari Dewi, mengatakan, pihaknya percaya bahwa setiap perempuan, termasuk mereka yangg berada dalam lingkungan Lapas, mempunyai potensi besar untuk bangkit dan membangun masa depan yangg lebih baik.
“Melalui program ini, kami berambisi dapat memberikan bekal keahlian yangg nyata, baik dalam kewirausahaan maupun digitalisasi, sehingga mereka lebih siap menghadapi tantangan setelah bebas.” tuturnya.
Menurut Desy, banyak wanita yangg keluar dari lapas menghadapi keterbatasan akses terhadap kesempatan ekonomi dan stigma sosial yangg menghalang proses penyesuaian mereka di masyarakat. Program ini datang sebagai solusi dengan pendekatan komprehensif yangg mencakup aspek keterampilan, kepercayaan diri, serta jaringan sosial yangg mendukung, sehingga setiap wanita dapat meraih angan dan berkontribusi positif bagi masyarakat.
“Bersama, kita bisa menciptakan perubahan yangg berarti” ujarnya.
Program pemberdayaan perempuan, SheInspire Sinergi Berdaya ini dirancang dengan empat tujuan terukur yangg sangat berarti.
Program ini menawarkan dua jenis training utama yangg dirancang untuk memberikan peserta keahlian yangg komprehensif, ialah soft skill dan hard skill. Kelas soft skill yangg diadakan secara online mencakup materi krusial seperti public speaking, kewirausahaan, literasi finansial, dan kesehatan mental.
Di sisi lain, kelas hard skill yangg dilaksanakan secara langsung berfokus pada training praktis, seperti pembuatan dan pemasaran roti dan kue, serta keahlian seni hiasan berbasis kain yangg dikenal dengan tufting, yangg mempunyai nilai jual tinggi.
Dengan menggabungkan kedua jenis training ini, Sisternet berambisi peserta tidak hanya menguasai keahlian teknis, tetapi juga siap secara mental dan mempunyai keahlian manajerial yangg diperlukan untuk mendukung kemandirian ekonomi mereka di masa depan. Program ini dirancang untuk membantu peserta meraih potensi terbaik mereka dan mempersiapkan mereka menghadapi tantangan di bumi kerja.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Medan, Yekti Apriyanti, Amd. IP, S.Pd, M.Si, menambahkan, training ini, diharapkan tidak hanya bisa beradaptasi dengan lebih baik setelah kembali, tetapi juga meraih akibat positif yangg signifikan dalam kehidupan mereka di masa depan.
Selain itu, program ini berkedudukan krusial dalam memperbaiki kesejahteraan mental dan meningkatkan rasa percaya diri, sehingga mereka dapat melangkah dengan kepercayaan menuju babak baru dalam hidup mereka.
Program ini bakal berjalan hingga Mei 2025, dengan konsentrasi pada training inkubasi jangka pendek yangg dirancang untuk memberdayakan peserta.
Untuk memastikan keberlanjutan dan efektivitas program, setiap Lapas bakal mempunyai ketua pendamping yangg siap membantu dan mendampingi peserta setelah program selesai. XL Axiata tidak hanya berkomitmen untuk memberikan pelatihan, tetapi juga berupaya membangun ekosistem yangg mendukung keberlanjutan upaya mereka setelah mereka kembali ke masyarakat. (*)
✒️ MSH