Program 5000 Doktor Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Diapresiasi Gubernur Jatim - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 1 tahun yang lalu

MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURABAYA — Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah mempunyai beberapa program ad hoc, yangg paling menonjol dari program-program tersebut adalah program mencetak 5000 Doktor untuk memajukan dan mengembangkan Pendidikan Tinggi Muhammadiyah-‘Aisyiyah (PTMA).

Seperti yangg disampaikan oleh Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Bambang Setiadji dalam sambutan aktivitas pembukaan Rakernas Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah pada, Selasa (2/5) di JW Marriott Hotel, Surabaya. Selain program 5000 doktor, juga ada program lain untuk mengakselerasi kemajuan PTMA.

“Mari saling bersinergi dalam mewujudkan program-program unggulan yangg mendorong 5000 doktor, 100.000 publikasi dalam jurnal ilmiah bereputasi, penguatan dan integrasi Al-Islam Kemuhammadiyahan di dalam beragam program pembelajaran bagi PTMA,” ungkapnya.

Pada kesempatan itu, Guru Besar Bidang Ekonomi ini juga menegaskan pentingnya kerjasama antara perguruan tinggi satu dengan yangg lain. Ia berambisi kerjasama antara perguruan tinggi besar yangg sehat dengan perguruan tinggi mikro untuk akselerasi.

“Dari 171 perguruan tinggi, gimana kerjasama ini dibangun dalam rangka menciptakan perguruan tinggi yangg baik,”ujarnya.

Bambang berharap, perguruan tinggi mikro dapat belajar dari perguruan tinggi yangg telah unggul, sementara perguruan tinggi yangg besar mempunyai tanggung jawab dalam mengasuh perguruan tinggi mikro.

Program 5000 Doktor yangg dicanangkan oleh Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah itu diapresiasi oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Dalam sambutannya, Khofifah menyatakan bahwa program 5.000 ahli Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah merupakan program luar biasa. Ia berambisi program ini bakal dapat mendorong peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia.

Lebih lanjut lagi, Khofifah memaparkan bahwa Indonesia saat ini mengalami persoalan di bagian Sumber Daya Manusia, perihal tersebut ditandai dengan Global Competition Talent Index 2022 di mana Indonesia berada pada ranking 82, tetap di bawah Thailand. Kemudian, info yangg dikeluarkan Global Innovation Index, Indonesia juga tetap berada di bawah Malaysia.

Melalui koneksitas alias jaringan yangg dimiliki oleh Muhammadiyah dengan jumlah 171 Perguruan Tinggi (PT) yangg dimiliki serta ratusan pembimbing besar bakal bisa memberikan terobosan inovasi, dan mencapai kesuskesan berbareng lewat kerjasama.

“Dengan kekuatan itu, saya percaya Muhammadiyah bisa memperbaiki SDM Indonesia yangg tentu berakibat pada Global Competition Talent index dan Global Innovation Index,”ujar Khofifah di depan ratusan peserta Rakernas.

Perlu diketahui bahwa saat ini Majelis Diktilitbang mempunyai lima program AD HOC diantaranya: PTMA dalam genggaman, 5000 Doktor, 100.000 publikasi, Penguatan Al Islam dan Kemuhammadiyahan dan Penguatan PTMA.

Hits: 0

-->
Sumber Muhammadiyah
Muhammadiyah