Peringati Sumpah Pemuda, TK Aisyiyah 05 Napak Tilas ke Dua Tempat Bersejarah di Surabaya - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 7 bulan yang lalu

KLIKMU.CO –  TK Aisyiyah 05 Surabaya melaksanakan napak tilas di rumah kelahiran Soekarno dan Museum HOS Cokroaminoto, Rabu (31/10/2024). Hal itu dilakukan dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda.

Kegiatan tersebut melibatkan seluruh siswa golongan A dan golongan B TK Aisyiyah 05 Surabaya. Ada 16 mobil yangg disediakan untuk mengangkut rombongan. Keceriaan pun menghiasi wajah anak-anak yangg bakal napak tilas tersebut.

Kepala TK Aisyiyah 05 Surabaya Anik Hariati SThI mengatakan, anak-anak berjamu ke tempat berhistoris untuk melakukan napak tilas memperingati Hari Sumpah Pemuda. Siswa-siswi berjamu ke dua tempat berhistoris untuk mengenal dan menambah pengetahuan tentang dua tokoh penting, ialah Soekarno dan HOS Cokroaminoto.

“Napak tilas tersebut di rumah kelahiran Soekarno di Jalan Pandean IV No 40 dan Museum HOS Cokroaminoto di Jalan Peneleh Gang VII No 29-31, Peneleh, Genteng, Surabaya. Semoga aktivitas ini bisa memberikan edukasi mengenai para tokoh pejuang bagi siswa kami,” ujarnya.

Koordinator aktivitas Suprastyo Dwi Aryani SPdGr menambahkan, anak-anak berangkat dari sekolah mulai pukul 07.30. Karena muridnya banyak, ada dua letak tujuan. Sebagian menuju rumah Soekarno, sebagian lagi di Museum HOS Cokroaminoto.

“Kedua tempat itu sama-sama kami kunjungi, namun secara bergantian. Sebab keterbatasan tempat dan juga untuk menaati tata tertib yangg diutarakan oleh petugas. Karena di sana areanya bersih, jadi anak-anak hanya diperbolehkan membawa tumbler minum,” tuturnya.

Sesampainya di rumah kelahiran Soekarno, anak-anak dijelaskan oleh Kak Agata, salah satu petugas, mengenai silsilah family presiden pertama RI itu.

“Beliau adalah arek Suroboyo lantaran lahir di Surabaya,” ujar Kak Agata.

Anak-anak juga diputarkan movie dokumenter tentang sang proklamator Soekarno.

Selanjutnya, mereka ke Museum HOS Cokroaminoto yangg juga rumah tinggal alias kediaman sang pahlawan. Di sana ada beberapa peninggalan berhistoris serta perabotan rumah yangg tetap terjaga dengan bagus.

Kak Harist sebagai petugas menjelaskan, HOS Cokroaminoto mendapat julukan Raja Jawa tanpa mahkota. Sebab, beliau merupakan sosok pembimbing dari Soekarno untuk menggerakkan pemuda-pemuda Indonesia dalam Organisasi Sarekat Islam.

“Juga sebagai bapak kos lantaran Soekarno tinggal berbareng beliau di rumahnya,” katanya.

Anak-anak juga diajak berkeliling ke area serta mengawasi baju seragam sekolah era terdahulu yangg melambangkan pelajar pribumi yangg menggunakan jarik, jas, dan belangkon.

Dengan antusias, anak-anak memandang dan mendengarkan petugas. Petugas menjelaskan satu per satu apa saja yangg ada di museum tersebut. Terakhir, anak-anak ditunjukkan Jembatan Peneleh di depan gang rumah HOS Cokroaminoto yangg juga merupakan saksi bisu pertempuran 10 November.

Guru TK Aisyiyah 05 Surabaya Indah Lestari SPdAUD mengungkapkan, dengan kunjungan hari ini, semoga anak-anak bangga dengan bangsa Indonesia.

“Anak-anak memahami sebagai bangsa besar kita mempunyai banyak pahlawan yangg berjuang memerdekakan Indonesia dengan langkah yangg beragam. Salah satunya saat ini kita juga melawan kegoblokan agar bangsa ini tidak mudah jatuh ke tangan penjajah,” tandasnya.

(Riska/Nashiiruddin/AS)

-->
Sumber Klikmu.co
Klikmu.co