Penerbangan Haji Delay 5 Jam, Jemaah Haji Indonesia Tidak Dapat Makanan - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 1 tahun yang lalu

Bekasi, mu4.co.id – Jemaah haji 2023 kloter 4 dari Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yangg berkumpul di Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi mengalami kejadian kurang mengenakkan sebelum tiba di Tanah Suci.

Pasalnya pesawat jemaah kloter 4 asal Embarkasi Jakarta Bekasi (JKS) mengalami delay selama 5 jam pada Kamis (25/5/2023). Jemaah mengaku tidak mendapatkan kompensasi seperti snack, minuman dan makanan.

Hal tersebut lantas membikin sejumlah jemaah mengeluh dan merasa kecewa dengan perjalanan ibadah haji mereka.

Baca Juga: Kloter Pertama Jemaah Calon Haji Kalsel Siap Pergi ke Tanah Suci

Dilansir dari kompas.com, salah satu jemaah berjulukan Ratna Sari (31) mengaku, rombongannya terakhir kali mendapatkan makanan saat sarapan pada Kamis pagi.

Ratna mengungkapkan saat itu sebanyak 60 sampai 70 persen jemaah haji yangg berkumpul adalah lansia.

“Karena kan banyak lansia, saya aja yangg muda sudah berasa dan perut saya sakit gitu,” ujar Ratna.

Ratna menjelaskan, untuk kloter 4 semestinya berangkat dari Embarkasi pada pukul 09.00 WIB. Namun, lantaran agenda penerbangan yangg delay, mereka tetap kudu melakukan pemeriksaan di aula embarkasi pada pukul 11.00 WIB.

“Jadi kami itu semestinya berangkat pukul 09.00 WIB, tapi memang ada kendala, jadi masuk aula untuk pemeriksaan pukul 11.00 WIB,” ujarnya.

Baca Juga: Madinah Diguyur Hujan Es, Bagaimana Nasib Penerbangan Jamaah Haji?

“Nah dari jam 11.00 itu, mulai proses jemaah sampai jam 13.00 WIB. Saya kira dapat makan siang kan, jadi kami enggak nyari, lantaran memang di pondok enggak ada akses makan kan,” sambungnya.

Setelah itu kata Ratna, kloter empat langsung diberangkatkan ke Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 14.00 WIB tanpa makan siang.

Ratna sempat komplain ke petugas namun tidak mendapatkan solusi. Ratna mengaku kecewa atas kejadian yangg menimpa dirinya dan jemaah lain.

Mendengar berita ini, pihak Kementerian Agama (Kemenag) RI melayangkan protes ke pihak Saudia Airlines.

Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Jawa Barat, Ajam Mustajam menyayangkan kelalaian Saudia Airlines.

“Kami menyayangkan perihal ini terjadi. Bahkan saat itu, tidak ada pihak Saudi Airline yangg berkoordinasi dengan pihak embarkasi. Kami tahu belakangan, dan langsung protes,” ujar Ajam, Jumat (26/5).

Pihak Kemenag RI telah menerima surat permohonan maaf, tetapi mereka berambisi Saudia Airlines tidak sekedar meminta maaf. Namun memberikan kompensasi kepada jemaah. 

Ajam menyampaikan, sesuai Undang-undang Penerbangan Pasal 146 disebutkan ketika agenda terbang mengalami keterlambatan, pihak maskapai kudu bertanggung jawab atas kerugian yangg diderita oleh penumpang.

Kecuali jika keterlambatan disebabkan oleh aspek cuaca dan teknis operasional.

“Termasuk penyediaan snack, makanan, apalagi kompensasi berupa tukar rugi sebesar Rp 300.000,00 jika keterlambatan lebih dari 240 menit,” ujar Ajam.

Manajer Operasional PT Ayuberga GSIA Saudi Airlines Riyan Abdul Fahmi menyampaikan permintaan maaf melalui surat tertulis yangg disampaikan kepada PPIH Embarkasi Bekasi.

“Menindaklanjuti buletin yangg menyampaikan bahwa kondisi para jemaah haji yangg mengalami kelaparan setiba di Madinah, saya Riyan Abdul Fahmi melakukan tindakan tidak semestinya, di mana saya tidak responsif untuk memberikan konsumsi akibat delay pesawat yangg terjadi dengan kloter JKS-04,” tulis Riyan.

Baca Juga: Puluhan Ribu Jemaah Haji Akan Diberangkatkan Dari 6 Bandara Angkasa Pura II

“Saya bertanggung jawab atas tindakan saya yangg merugikan bagi para jemaah haji. Saya memohon maaf atas kondisi yangg merugikan para jemaah haji tanggal 25 Mei 2023,” imbuhnya.

Diketahui, jemaah kloter JKS-04 ini semestinya diberangkatkan pukul 09.20 WIB. Namun rupanya jemaah baru diberangkatkan menuju airport pukul 14.28 WIB.

Sumber: kompas.com viva.co.id

Terkait

-->
Sumber mu4.co.id
mu4.co.id