MENARA12 – Bojonegoro, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bojonegoro memberikan bisyaroh kepada pembimbing dan tenaga kerja Muhammadiyah serta Aisyiyah yangg ada di Kabupaten Bojonegoro ini. Kegiatan pembagian bisyaroh tersebut berjalan pada Ahad, 16 April 2023.
Kegiatan ini bertempat di Masjid At Taqwa Bojonegoro Jl Teuku Umar 48 Bojonegoro. Hadir dalam aktivitas bisyaroh adalah, Ketua PDM Bojonegoro Drs H Suwito M.Si, Sekretaris PDM Bojonegoro Drs H Akhyar M. Si, Bendahara PDM Bojonegoro Drs Ichwanudin M.Pd, serta Ketua PD Aisyiyah Bojonegoro Dra. Siti Nurhayati. Turut datang pula perwakilan BPJS Ketenagakerjaan Bojonegoro yangg memberikan info tentang program untuk pembimbing dan tenaga kerja di bawah naungan persyarikatan Muhammadiyah Bojonegoro.
Mengawali Kegiatan, Drs Ichwanudin M.Pd membuka dengan kajian iftitah, Kita semua sama-sama tahu dan mengerti peran pembimbing sangat mulia dalam mencerdaskan anak-anak kita calon penerus bangsa. Beliau juga menambahkan, Guru ini merupakan garda terdepan dalam mendidik anak-anak mau jadi apa dia dimasa mendatang. “Kita mengenal agama, mengenal Tuhan, salah satu asalnya dari bapak/ibu pembimbing kita, ” Tambahnya.
Sementara itu, Drs H Suwito, M.Si Ketua PDM Bojonegoro dalam sambutannya berpesan, Bapak/Ibu Guru ini kudu ngerti mengerti kepercayaan menurut Muhammadiyah, lantaran kita ini garda terdepan mencerdaskan anak-anak kita. Beliau juga menambahkan, jadilah pembimbing yangg senantiasa menciptakan suasana yangg rahmatal lil alamin ialah rahmat bagi seluruh alam. “Kami juga berambisi hadirnya inovasi-inovasi dalam pengajaran dan aktivitas dalam rangka bersama-sama memajukan pendidikan Muhammadiyah, ” Tutup Suwito.
Sementara itu, Drs H Akhyar M.Si Sekretaris PDM Bojonegoro menjelaskan SK Guru untuk SD, MI, SMP, dan MTs itu adalah diterbitkan oleh PDM, kemudian untuk SMA, dan SMK itu diterbitkan oleh PWM. Beliau juga mengingatkan tentang adanya UIS (uang infaq siswa) , UIG (uang infaq guru), dan UIK (uang infaq karyawan) adalah program PP Muhammadiyah, dan PW Muhammadiyah yangg kemudian diteruskan oleh Pimpinan Daerah. Kemudian yangg demikian ini bisa dipahami oleh seluruh Kepala Sekolah berikut juga Guru yangg ada di sekolah-sekolah Muhammadiyah. “Jangan sampai ada Guru di sekolah Muhammadiyah itu tidak ngerti apa itu UIS, ” tambahnya.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pembagian bisyaroh sesuai dengan jenjang masing-masing. Kelompok MI dan SD, kemudian golongan SMP dan MTs, dan golongan SMA, MA dan SMK. Perwakilan setiap lembaga kemudian secara bergantian menerima bisyaroh sesuai dengan pengajuan yangg sudah dilakukan oleh kepala lembaga masing-masing. (Red)