MUHAMMADIYAH.OR.ID, BANTUL – Ketua Pimpinan Pusat Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini mengatakan, risalah Perempuan Berkemajuan, merupakan arsip pandangan ideologis persyarikatan Muhammadiyah ‘Aisyiyah tentang wanita dalam beragam aspek kehidupan.
Pemikiran ‘Aisyiyah tersebut, imbuh Noordjannah, merupakan reorientasi pendapat dan kepeloporan ‘Aisyiyah untuk memajukan wanita secara inklusif tanpa memandang latar belakang suku, ras, maupun kepercayaan untuk mewujudkan kehidupan wanita nan lebih baik.
Noordjannah berharap, Risalah Perempuan Berkemajuan bakal memperkaya dokumen-dokumen pandangan ideologis persyarikatan Muhammadiyah tentang perempuan. Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah, memang telah mempunyai beberapa arsip pandangan ideologis mengenai wanita nan menunjukkan pandangan nan berkemajuan tentang perempuan.
“Misalnya saja, arsip Tuntunan Mencapai Isteri Islam nan Berarti, pada tahun 1939, di dalamnya telah memuat kebolehan wanita berjalan tanpa mahrom selama dapat diupayakan keamanannya. Namun demikian, seiring dinamika zaman, diperlukan arsip pandangan ideologis nan kontekstual sejalan dengan kompleksitas kemajuan zaman,”tegas Noordjannah saat menyampaikan materi Risalah Perempuan Berkemajuan dalam Musyawarah Daerah Aisyiyah Bantul pada Sabtu (18/3) malam
Perempuan Berkemajuan, ungkap Noordjannah, merujuk pada arsip Pokok-pokok Pikiran ‘Aisyiyah Abad Kedua, berarti sebagai wanita nan mempunyai alam pikiran dan kondisi kehidupan nan maju dalam segala aspek tanpa mengalami halangan dan diskriminasi baik secara struktural maupun kultural.
Diakhir Noordjannah mengungkapkan bahwa arsip ini selain ditujukan bagi para penggerak organisasi untuk melakukan pengembangan aktivitas wanita berkemajuan, tetapi juga semua insan wanita nan diharapkan menjadi perempuan-perempuan maju dalam menjalani kehidupan sejalan dengan nilai-nilai keagamaan nan berkarakter wasatiyah alias moderat berkemajuan.
Hits: 0