Khutbah Jum’at: Nikmatnya Surga
Oleh: Ilham Lukmanul Hakim
اْلحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللَّهِ شَهِيْدًا أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلهَ إِلاَّاللَّهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ، أَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللَّهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللَّهِ وَقَالَ اللَّهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا اتَّقُوْا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ، وَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اِتَّقِ اللَّهَ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ
Segala puji bagi Allah, Tuhan pemiik seluruh alam. Penguasa samudera hidayah yangg manusia rasakan selama masa. Tiadalah ada satu titik nikmat yangg seorang insan dapatkan, selain adalah ketetapan dan karunia Allah yangg maha rahman dan rahim. Insyaflah hati, mengucaplah lisan dengan untaian kalimat syukur alhamdu lillahi rabbil ‘alamin. Shalawat serta salam tercurah dan terlimpah kepada junjungan umat manusia, Nabi dan Rasul terakhir, Muhammad saw. Tidak ada kepada siapapun percontohan terbaik bagi anak cucu Adam selain padanya.
Hendaklah kita bertakwa kepada Allah dengan sebenar-benar takwa, sehingga kita dapat kembali dalam keadaan berislam.
Hadiri sidang jum’at yangg berbahagia
Dalam sabda riwayat muslim nomor 2807, dari Anas bin Malik Rasulullah bersabda:
… يُؤْتَى بِأَنْعَمِ أَهْلِ الدُّنْيَا مِنْ أَهْلِ النَّارِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيُصْبَغُ فِي النَّارِ صَبْغَةً ثُمَّ يُقَالُ يَا ابْنَ آدَمَ هَلْ رَأَيْتَ خَيْرًا قَطُّ هَلْ مَرَّ بِكَ نَعِيمٌ قَطُّ فَيَقُولُ لَا وَاللَّهِ يَا رَبِّ …
… “Orang termewah sedunia yangg termasuk penunggu neraka didatangkan pada hari hariakhir lampau dicelupkan sekali ke neraka, setelah itu dikatakan padanya: ‘Wahai anak cucu Adam, apa kau pernah memandang kebaikan sedikit pun, apa kau pernah merasakan kenikmatan sedikit pun? ‘ dia menjawab, ‘Tidak, demi Allah, wahai Rabb.’ …
Ada orang yangg paling mempunyai kemewahan sedunia dan termasuk masyarakat surga, ada juga orang yangg paling mempunyai kemewahan dibanding manusia lainnya namun termasuk mahir neraka. Alih-alih segala akomodasi yangg Allah berikan tersebut membawanya menempuh jalan takwa, justru malah dia gunakan untuk kesia-siaan dan maksiat. Karena kikir, kekayaan tak pernah keluar untuk amal dan membantu tetangga. Karena jahat, tubuh sehat dan kuat digunakan untuk menyakiti sesama.
Umur panjang tidak merubah realita andaikan dia dimasukan ke dalam neraka, segala jejak kenikmatan yangg dia rasakan sepanjang hidup di bumi lenyaplah sudah, lenyap hingga sampai pada ingatan, rambut memutih seakan tak pernah hitam, 60 tahun hidup di bumi dalam kemewahan hapus seketika lantaran sekejap mata saja, sekali saja, dicelupkan ke dalam neraka.
Hilang jejak-jejak kebaikan yangg pernah dia lihat dan rasakan lantaran begitu hebatnya siksa. Seakan dia tak pernah memandang satupun seumur hidupnya. Seolah tak pernah memandang anak yangg dia cintai, senyum orang tua yangg dia sayangi, perhiasan bertahta permata yangg dia usahakan. Merasakan nasi yangg hangat dan lembut yangg dia santap, pasir pantai yangg dia tapak, hangat sinar mentari yangg menimpa kulit di pagi hari berbarengan dengan udara segar pegunungan dengan bunyi burung pipit yangg menyenangkan telinga.
Sebagaimana tidak berartinya jarak yangg dapat ditempuh manusia dalam satu detik jika dibandingkan dengan kecepatan cahaya, nampaknya kemewahan seumur hidup yangg mengorbankan alambaka tidak sebanding dengan setitik akibat yangg bakal di terima di alambaka kelak.
…وَيُؤْتَى بِأَشَدِّ النَّاسِ بُؤْسًا فِي الدُّنْيَا مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيُصْبَغُ صَبْغَةً فِي الْجَنَّةِ فَيُقَالُ لَهُ يَا ابْنَ آدَمَ هَلْ رَأَيْتَ بُؤْسًا قَطُّ هَلْ مَرَّ بِكَ شِدَّةٌ قَطُّ فَيَقُولُ لَا وَاللَّهِ يَا رَبِّ مَا مَرَّ بِي بُؤْسٌ قَطُّ وَلَا رَأَيْتُ شِدَّةً قَطُّ.
…Kemudian orang paling sengsara di bumi yangg termasuk penunggu surga didatangkan kemudian ditempatkan di surga sebentar, setelah itu dikatakan padanya: ‘Hai anak cucu Adam, apa kau pernah memandang kesengsaraan sedikit pun, apa kau pernah merasa sengsara sedikit pun? ‘ dia menjawab, ‘Tidak, demi Allah, wahai Rabb, saya tidak pernah merasa sengsara sedikit pun dan saya tidak pernah memandang kesengsaraan pun‘.”
Sebaliknya, kesulitan, penderitaan, kesengsaraan yangg dialami oleh seorang hamba dalam kesabaran, meskipun dia adalah salah satu yangg paling sengsara diantara seluruh umat manusia di dunia, tidak sebanding dengan setitik nikmat yangg dia dapatkan sebagai jawaban yangg Allah janjikan di alambaka kelak.
Nikmat yangg dia dapatkan di surga dalam waktu sejenak itu telah menghilangkan segala jejak kesengsaraan yangg dialami jiwa dan raganya. Bukan lagi sembuh semua luka itu, namun dia kembali tumbuh seakan tak pernah mengalami satu penderitaanpun. nan tersisa dalam kenangannya adalah kenikmatan tidak berujung yangg baru saja dia rasakan. Kenikmatan yangg memuaskan jiwa dan seluruh indera dalam raga, dan lebih lagi dari itu.
Kesengsaraan dahsyat yangg dia lihat dan rasakan selama hidup telah menjadi bagian yangg tidak berarti, apalagi untuk sekedar mendapat tempat dalam ingatan. Sebagai mana kecilnya manusia diantara berpuluh ratus milyar bintang raksasa di alam semesta.
Demikianlah Allah telah berfirman, bukankah Allah telah melapangkan untuk kita dada kita, dan mengangkat beban yangg memberatkan kita (QS. Al-insyirah 94: 1-2). Menerangkan bahwa alambaka itu lebih baik, dan Allah kelak bakal memberikan karuniaNya sehingga hambanya menjadi puas (QS. Adh-Dhuha 93 : 4-5).
بَارَكَ اللَّهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلأَيَاتِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتُهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَقُلْ رَّبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ
KHUTBAH KEDUA
اْلحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلهَ إِلاَّاللَّهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ، أَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللَّهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللَّهِ وَقَالَ اللَّهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا اتَّقُوْا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
اْلحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِميْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ والْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ فَيَاقَاضِيَ الْحَاجَاتِ.
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْئَلُكَ عِلْمًا نَفِعًا وَرِزْقًا وَاسِعًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Ilham Lukmanul Hakim, Pengelola Balai Kesejahteraan Sosial Anak MPS PWM DIY