Oleh: Dr Imam Syaukani MA
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Many people ask for prayers so that they can be called to Haramain. But strangely, the adzan calling is often ignored.
(“Banyak orang minta didoakan agar bisa dipanggil ke dua Tanah Suci, tapi anehnya, panggilan azan saja sering dilalaikan.”)
Allah swt telah berfirman:
يَاأَيُّهَا الْمُزَّمِّلُ–قُمِ اللَّيْلَ إِلَّا قَلِيلًا–نِصْفَهُ أَوِ انْقُصْ مِنْهُ قَلِيلًا–أَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْءَانَ تَرْتِيلًا–إِنَّا سَنُلْقِي عَلَيْكَ قَوْلًا ثَقِيلًا
O thou folded in garments ! — Stand (to prayer) by night, but not all night, — Half of it, or a little less, — Or a little more; and recite the Qur-an in slow, measured rhythmic tones. — Soon shall We send down to thee a weighty Message.
Artinya:
“Hai orang yangg berselimut (Muhammad), — bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari, selain sedikit (daripadanya), — (yaitu) seperduanya alias kurangilah dari seperdua itu sedikit, — alias lebih dari seperdua itu. — Dan bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan-lahan. Sesungguhnya Kami bakal menurunkan kepadamu perkataan yangg berat.” (QS Al-Muzammil: 1-5, Makkiyah)
Terdapat riwayat hadits, Aisyah tentang shalat (malam) Rasulullah saw. Dia berkata:
كَانَ يَنَامُ أَوَّلَ اللَّيْلِ وَيُحْيِ آخِرَهُ ثُمَّ إِنْ كَانَتْ لَهُ حَاجَةٌ إِلَى أَهْلِهِ قَضَى حَاجَتَهُ ثُمَّ يَنَامُ فَإِذَا كَانَ عِنْدَ النِّدَاءِ الْأَوَّلِ قَالَتْ وَثَبَ
Shahih Muslim 1223: Aisyah ra berkata, “Rasulullah saw tidur di awal malam, dan beliau hidupkan (lakukan aktivitas shalat) di akhir malamnya,… Jika panggilan (azan) pertama telah diserukan,” Aisyah melanjutkan, “beliau langsung bergegas.”
Rasulullah saw juga bersabda:
لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِي النِّدَاءِ وَالصَّفِّ الْأَوَّلِ ثُمَّ لَمْ يَجِدُوا إِلَّا أَنْ يَسْتَهِمُوا عَلَيْهِ لَاسْتَهَمُوا وَلَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِي التَّهْجِيرِ لَاسْتَبَقُوا إِلَيْهِ وَلَوْ عَلِمُوا مَا فِي الْعَتَمَةِ وَالصُّبْحِ لَأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا
Sunan Nasa’i 537: “Kalau saja manusia mengetahui apa yangg ada di dalam panggilan azan dan shaf pertama, kemudian mereka tidak bisa mendapatkannya selain dengan langkah mengundi di antara mereka, mereka pasti bakal mengundinya. Seandainya mereka mengetahui keistimewaan menyegerakan shalat, mereka pasti berlomba-lomba mendapatkannya. Seandainya mereka mengetahui keistimewaan yangg terdapat di dalam shalat Isya dan Subuh, mereka pasti bakal mendatanginya, meskipun dengan langkah merangkak.”
Mari kita sambut panggilan azan, dengan menegakkan shalat di awal waktu.
Semoga bermanfaat
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Dari sahabatmu
Dr Imam Syaukani MA
Wakil Ketua PDM Surabaya