NgabubuRead Generasi Z: Menguatkan Cinta kepada Allah di Tabligh Institute - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

Yogyakarta, 6 Maret 2025 – Kegiatan NgabubuRead Generasi Z di Masjid Al Mushannif Tabligh Institute Muhammadiyah menjadi arena inspiratif bagi para peserta dalam mengisi waktu menjelang berbuka puasa. Acara yangg bertemakan “Surat Cinta untuk Allah” ini menghadirkan Ustadz Beta Pujangga Mukti, S. Pd. I., M. Soc. Sc., seorang penulis dan personil Majelis Tabligh PP Muhammadiyah.

Dalam kajiannya, Ustadz Beta menekankan bahwa puasa tidak hanya sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga momentum untuk memperbanyak kebaikan shalih. Ia mengingatkan bahwa Islam sejak awal diturunkan melalui wahyu pertama Iqra’—bacalah—menjadi kepercayaan yangg menekankan pentingnya pengetahuan pengetahuan dan pendidikan.

“Manusia yangg terus membaca dan belajar bakal terhindar dari penyakit pikun. Dalam surat At-Tin, Allah menegaskan bahwa manusia diciptakan dalam sebaik-baiknya corak dan mengalami puncak kematangan pada usia mudanya,” jelasnya.

Lebih lanjut, dia membahas kejadian negara-negara Eropa yangg mempunyai sistem pendidikan berbasis literasi tinggi. Anak-anak mereka diajarkan antara 6.000 hingga 7.000 kosakata, jauh berbeda dengan Indonesia yangg hanya mengajarkan ratusan kosakata saja. Hal ini berpengaruh pada perkembangan peradaban dan kualitas sumber daya manusia.

Membaca Al-Qur’an sebagai Surat Cinta dari Allah

Dalam sesi utama kajian, Ustadz Beta menyoroti pentingnya membaca Al-Qur’an sebagai corak surat cinta dari Allah. “Ketika kita kangen kepada seseorang, kita bakal berupaya untuk berkomunikasi dengannya. Namun, gimana jika kita kangen kepada Allah? Apakah kita sering membaca surat cinta-Nya, ialah Al-Qur’an?” ujarnya.

Ia juga mengingatkan bahwa Allah sangat merindukan hamba-Nya, apalagi selalu membuka pintu pembebasan bagi mereka yangg mau bertaubat. Namun, sayangnya, banyak orang hanya mendekat kepada Allah ketika menghadapi kesulitan.

“Allah memang Maha Mendengar dan Maha Penyayang, tetapi tidak sepantasnya kita hanya mencari-Nya saat dalam masalah. Surat cinta kepada Allah kudu disampaikan dengan ikhlas, tanpa berambisi jawaban secara langsung. Konsep angan bukan soal dikabulkan alias tidak, tetapi sebagai corak kecintaan kita kepada Allah,” paparnya, merujuk pada firman Allah dalam Surah Al-A’raf ayat 55.

Ustadz Beta juga menegaskan bahwa doa terbaik bukanlah yangg selalu meminta sesuatu, tetapi angan yangg menunjukkan rasa syukur dan kesabaran. Karena bisa jadi Allah tidak langsung mengabulkan permohonan kita, tetapi justru sedang menguji ketulusan hati dalam beribadah.

Menggapai Husnul Khatimah dengan Amal Shalih

Menutup kajian, Ustadz Beta membujuk para peserta untuk senantiasa mengisi kehidupan dengan kebaikan shalih. “Kita bakal meninggal sesuai dengan kebiasaan yangg sering kita lakukan. Jika kita terbiasa dalam kebaikan, maka insyaAllah kita bakal mendapatkan husnul khatimah,” ujarnya.

Kegiatan NgabubuRead Generasi Z ini pun memberikan kesan mendalam bagi para peserta. Mereka tidak hanya mendapatkan wawasan tentang pentingnya membaca dan menulis, tetapi juga dikuatkan dalam hubungan spiritual dengan Allah melalui Al-Qur’an. Semangat untuk terus memperbaiki diri dan mendekatkan hati kepada Allah menjadi pesan utama dalam aktivitas ini. (Kontributor: Shifazahrotul: Santri Mumtaza)

-->
Sumber Tabligh
Tabligh