MUHAMMADIYAH.OR.ID, KENDARI – Musyawarah Wilayah (Musywil) ke-8 Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) resmi dibuka hari ini, Jumat (10/3). Musywil bakal digelar sampai hari Ahad (12/3).
Bertempat di Aula Sakinah 1 Hotel Azizah Syariah Kendari, Musywil dibuka langsung oleh Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, dr Agus Taufiqurrahman. Agus ditemani dua Ketua PP ‘Aisyiyah, ialah Siti Noordjannah Djohantini dan Tri Hastuti.
Dalam sambutannya, Agus berpesan agar Musywil Sultra melanjutkan tradisi dari Muktamar, ialah menjadi Musywil nan bermartabat, elegan, santun dan menghasilkan kemanfaatan produktif bagi kemajuan bangsa, umat, persyarikatan, dan kemanusiaan semesta.
Secara khusus, Agus menekankan bahwa Muhammadiyah tengah mengerjakan petunjuk Muktamar Makassar mengenai pembangunan pusat-pusat keunggulan. Di wilayah 3 T hingga luar negeri, Muhammadiyah terus mendirikan beragam pusat keunggulan. Semangat inilah nan dia harapkan terus dibawa oleh Persyarikatan Muhammadiyah di provinsi Sultra.
Dalam laporannya, Ketua PWM Sultra periode 2015-2022, Akhmad Aljufri menyatakan jika perkembangan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di area Sultra cukup pesat dalam tujuh tahun terakhir.
“Dalam tujuh tahun, Muhammadiyah Sultra menambah 5 AUM pendidikan. 2 di pulau terluar Wakatobi, 1 di ujung Sultra, 1 di Kendari, dan 1 di Konawe,” kata dia.
Selain itu, Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Sultra juga merealisasikan 5 Perguruan Tinggi baru di Wakatobi, Kolaka Utara, Muna Barat, dan Kendari. Aset tanah nan dimiliki juga bertambah menjadi 89,6 hektare.
“Dengan demikian saat ini ada 7 Perguruan Tinggi, 6 SD, 8 SMP, 12 SMA dan ponpes,” jelasnya.
Dalam pembukaan Musywil ini, juga diselenggarakan peluncuran poliklinik utama ahli syaraf dan gigi nan ke depan bakal dikembangkan sebagai cikal bakal rumah sakit Muhammadiyah sekaligus sarana pendukung bagi berdirinya Fakultas Kedokteran UM Kendari pada 2024.
Menyambut berita menggembirakan tersebut, Ketua Pimpinan ‘Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini berpesan untuk seksama dalam pengelolaannya.
“Tentu dengan AUM nan lain ini menjadi kebanggaan, tapi kita tidak cukup berbesar hati lantaran mengelola AUM adalah mengelola amanah dari umat, mengelola AUM adalah pengkhidmatan bagi kepentingan umat dan kepentingan bangsa,” pesan Noordjannah.
Secara khusus, Noordjannah juga mengapresiasi mobilitas ‘Aisyiyah Sultra. Dirinya juga berpesan agar Risalah Perempuan Berkemajuan dipedomani dalam setiap mobilitas langkah ‘Aisyiyah ke depan.
“Jangan jadikan arsip itu sebagai tulisan nan mati, tapi jadikan arsip nan hidup dalam mengimplementasikan dakwah ‘Aisyiyah,” pesannya.
Dalam pembukaan ini datang Wakil Gubernur Sultra Abunawas, Wakapolda, Danrem, kepala Satgaswil Densus 88, Bupati dan Walikota di Sultra, anggota DPR/DPRD, Kanwil Kemenag, KPU, Bawaslu, PWNU, Muslimat, dan tamu undangan lainnya. (afn)
Hits: 0