MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Busyro Muqoddas meresmikan pembukaan Musyawarah Wilayah (Musywil) Muhammadiyah Provinsi DKI Jakarta ke-22, Sabtu (11/3).
Bertempat di GOR Cempaka Putih, pembukaan Musywil dihadiri Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, Ketua PWM DKI, Sun’an Miskan, Kapolda Metro Jaya, Pangdam Jaya, Sekjen MUI, ketua Amal Usaha Muhammadiyah dan perwakilan ormas dan tokoh masyarakat.
259 personil musyawarah dari utusan PDM dan PCM se-DKI Jakarta bakal memilih 13 ketua baru PWM DKI Jakarta periode 2022-2027. Musywil sendiri diselenggarakan sampai hari Ahad (12/3).
Dalam sambutannya, Busyro Muqoddas berterima kasih atas tergelarnya Musywil nan nyaris rampung di 34 provinsi seluruh Indonesia. Sebagai kelanjutan Muktamar, tergelarnya Musywil sampai Musyda secara tertib menandakan bahwa Persyarikatan Muhammadiyah membawa angan bagi negara.
“Ini menandakan bahwa sementara pengamat menyatakan kerakyatan saat ini sedang sakit keras, tidak perlu pesimis, lantaran Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi keagamaan nan berbasis massa nan tertib organisasinya itu membantu proses kerakyatan dan demokratisasi,” ujarnya.
Kepada PWM DKI, Busyro berpesan untuk meningkatkan sinergitas dan kerja sama dengan beragam pihak di atas prinsip taawun dalam perihal amal dan takwa.
“Musywil DKI ini mudah-mudahan menghasilkan PWM nan semakin mempertegas visi Muhammadiyah, dikembangkan dengan smengat untuk memobilisasi dengan cara-cara nan sudah baku di Muhammadiyah sehingga pergerakan Muhammadiyah di DKI semakin mempunyai soliditas, sinergitas dengan siapa saja, kaderisasi melangkah dengan tertib, regernasi melangkah dengan smooth, dan kemudian ketika semua pihak memerlukan peran Muhammadiyah hadir, maka Muhammadiyah bisa memenuhi harapan-harapan itu,” pungkasnya.
Selaras dengan Busyro, Ketua PWM DKI Jakarta, Sun’an Miskan menegaskan pentingnya ta’awun alal birri wa taqwa untuk menyelesaikan beragam problem bumi dan problem DKI itu sendiri.
“Seperti perubahan suasana nan menyebabkan kerusakan lingkungan. Juga persoalan sumber daya manusia nan kurang berbobot dan keadilan sosial nan sangat menganga dan menyedihkan, khususnya di DKI ini, nan kaya makin kaya, gedungnya bertingkat-tingkat, nan miskin makin miskin,” kata Sunan.
Upaya solutif ini kata dia terbantu dengan kemandirian Muhammadiyah DKI melalui kebaikan usahanya. Misalnya 5 Perguruan Tinggi, 91 unit sekolah dari SD-SMA, 95 TK/Paud ‘Aisyiyah, 5 unit Rumah Sakit, dan beragam kebaikan upaya lainnya.
Untuk kepemimpinan nan bakal terpilih nanti, Sun’an berpesan untuk memperkuat tradisi unggul dan tangan di atas.
“Bersinergi, bekerja sama, taawun untuk memecahkan problem Jakarta, mencerahkan warganya dan bangsa Indonesia, itu adalah tuntutan UUD 1945 dan tuntutan Allah Swt sebagaimana firman-Nya tadi wa ta’awanu ‘alal birri wa taqwa, wa laa ta’awanu ‘alal itsmi wal ‘udwan,” tegas Sun’an. (afn)
Hits: 0