PWMJATENG.COM, Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengonfirmasi bahwa Muhammadiyah bakal mengelola tambang jejak Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu Bara (PKP2B) PT Adaro Energy Tbk. Hal ini disampaikannya saat ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, pada Jumat (10/1/2025).
“Muhammadiyah sekarang sudah turun. Kita sudah positif. Kita pakai yangg eks-Adaro,” ujar Bahlil. Pernyataan ini menegaskan bahwa proses pemilihan tambang untuk dikelola Muhammadiyah telah berada di tahap final.
Sebelumnya, Kementerian ESDM menawarkan Muhammadiyah tiga letak tambang jejak PKP2B, ialah eks tambang Adaro Energy, Kideco Jaya Agung, dan Arutmin. Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Muhadjir Effendy, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan survei untuk menentukan letak tambang yangg bakal dikelola.
“Mengenai di mana yangg kami pilih, dari yangg sudah diumumkan oleh Pak Bahlil itu sudah kami survei. Kami sudah corak tim survei internal untuk memandang di Adaro, Kideco, dan Arutmin,” kata Muhadjir di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (18/10/2024).
Baca juga, Konsolidasikan Gerakan, PWM Jawa Tengah Awali Tahun 2025 dengan Rapat Koordinasi dengan Unsur Pembantu Pimpinan
Ia menambahkan, tim survei Muhammadiyah bekerja untuk menganalisis potensi dan kepantasan tambang sebelum keputusan final diambil.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, mengonfirmasi bahwa organisasi telah membentuk tim unik untuk menangani perizinan dan proses manajemen mengenai pengelolaan tambang. Namun, hingga saat ini, pihaknya belum menerima laporan komplit dari tim tersebut.
“Kami belum memperoleh laporan dari tim. Jadi, apa yangg disampaikan Pak Menteri tentu mengenai dengan kebijakan beliau. Jika itu memang diperuntukkan untuk Muhammadiyah, biasanya bakal ada pertemuan antara tim kami dan tim Kementerian,” ujar Haedar saat ditemui di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Rabu (18/12/2024).
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
Jumlah Pengunjung : 47