Muhammadiyah dan Implementasi Manajemen Pendidikan Islam - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 1 tahun yang lalu

Pendidikan Islam berbasis Alquran dan sunah merupakan satu-satunya pengganti bagi kaum muslimin untuk mewujudkan tujuan Islam beserta penunaian tugas manusia di muka bumi sebagai wakil Allah (khalifatu fil ardh). Karenanya, diperlukan manajemen tarbiyah yangg sahih.

Sepanjang sejarah para nabi sejak Adam As hingga Muhammad Saw, nilai-nilai Islami telah diinternalisasi ke dalam diri mereka untuk membimbing umatnya menciptakan kehidupan bumi yangg ideal dan damai.

Setelah Nabi terakhir, Rasulullah Saw wafat, nilai-nilai utama itu telah disisipkan di dalam Alquran sebagai pedoman.

Para ustadz di beragam periode berikutnya, lantas mengkodifikasikan nilai-nilai Alquran dan sunah sebagai pedoman utama menjawab problematika kehidupan sekaligus menuntun pada peradaban utama yangg tinggi.

Dari Alquran, para ustadz bisa menyusun jawaban atas persoalan pendidikan, tata niaga, pengembangan IPTEK, tata negara, norma pidana, norma acara, hingga strategi militer yangg semuanya terekam dalam sejarah kegemilangan peradaban Islam di beragam bagian dunia.

Di masanya, Nabi Muhammad tidak sekadar mengajarkan Alquran sebagai bacaan, melainkan juga mengajarkan makna dan implementasinya yangg saling terkoneksi dengan aktivitasnya di muka bumi.

Kesuksesan manajemen pendidikan Islam ini tersirat dari kesuksesan Nabi Muhammad Saw membentuk 40 orang generasi awal Islam di Makkah.

Kemudian berkembang menjadi 12.000 kaum muslimin di Yatsrib dan mengubah masyarakat Arab dari Jahiliah menjadi beradab.

Dalam waktu 23 tahun, Nabi juga sukses melahirkan 38 panglima. Termasuk melahirkan pemimpin, birokrat, ulama, dan 5 saudagar terkaya yangg tiga di antaranya mempunyai kekayaan luar biasa.

Jika dikonversi dengan mata duit saat ini (Ustman bin Affan USD 850 juta, Zubair bin Awwam USD 1 miliar USD, dan Abdurrahman bin Auf yangg mempunyai kekayaan USD 3,2 miliar alias setara dengan Rp 72.000 triliun).

Kurikulum dan manajemen pendidikan Islam ini bertindak di setiap zaman. Di bawa kemana pun, model pendidikan seperti ini selalu melahirkan peradaban. Termasuk salah satu contohnya adalah Muhammadiyah.

Kiai Ahmad Dahlan pun hanya mengeluarkan satu surah dalam Alquran, ialah Surat Al-Ma’un. Dengan value surah-surah itu dan mengerti sunah-sunah nabinya, itulah yangg mengeluarkan kemuliaan-kemuliaan Amal Usaha Muhammadiyah.

Hal itu kemudian berbentuk Pembina Kesejahteraan Umat (PKU), panti-panti yatim, pusat-pusat pendidikan, dan dari 1 ayat Ali Imran ayat 3, lahirlah Persyarikatan Muhammadiyah yangg kekal melewati satu abad sampai masa kini.

Inspirasi dari Alquran inilah yangg patut diimplementasikan lewat manajemen yangg tepat. Sebelum menyampaikan perihal ini, saya memberikan contoh lewat kesuksesan beragam lembaga pendidikan yangg telah saya rintis.

Dan jika kita rumuskan ayat-ayat inilah yangg bisa jadi value, melahirkan negara-negara maju dan mencerahkan, mendapatkan rida Allah Swt.(*)

(Disampaikan Ustaz Adi Hidayat dalam oradi ilmiah penganugerahan gelar Doktor Honoris Causa (HC) Manajemen Pendidikan UMJ, 30 Mei 2023)

-->
Sumber majelistabligh.id
majelistabligh.id