Tanya:
Assalamualaikum saya mau menanyakan perihal nan membikin saya ragu dalam beribadah. Berbekal dr pengalaman saya, saya termasuk orang nan sensitif misal saja pegangan tangan dengan musuh jenis (yg mempunyai hubungan : pacar), langsung basah. Apakah itu kudu mandi wajib, alias itu hukumnya seperti keputihan yg hanya najis dan jika solat cukup dengan dibersihkan kemudian wudu . Terimakasih. (Mathla May Setiani – Banyumas)
Jawab:
Waalaikum salam. Mandi wajib hanya lantaran beberapa perihal berikut ialah keluar mani, lenyap berasosiasi badan, suci dari menstruasi dan nifas. Dalilnya adalah sebagai berikut:
وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ
Jika Anda junub, maka mandilah. (QS Al Maidah: 6)
Juga firman allah berikut:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَقْرَبُوا الصَّلَاةَ وَأَنتُمْ سُكَارَىٰ حَتَّىٰ تَعْلَمُوا مَا تَقُولُونَ وَلَا جُنُبًا إِلَّا عَابِرِي سَبِيلٍ حَتَّىٰ تَغْتَسِلُوا ۚ
Artinya: “Wahai orang-orang nan beriman, janganlah kalian melakukan salat di masjid dalam keadaan mabuk, sebelum kalian sadar dan mengerti apa nan kalian ucapkan. Jangan pula kalian memasuki masjid dalam keadaan junub, selain jika sekadar melintas tanpa maksud berdiam di dalamnya, sampai kalian mandi” (QS an-Nisaa: 4)
Juga firman Allah:
وَيَسْئَلُوْنَكَ عَنِ الْمَحِيْضِ ۗ قُلْ هُوَ اَذًىۙ فَاعْتَزِلُوا النِّسَاۤءَ فِى الْمَحِيْضِۙ وَلَا تَقْرَبُوْهُنَّ حَتّٰى يَطْهُرْنَ ۚ فَاِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوْهُنَّ مِنْ حَيْثُ اَمَرَكُمُ اللّٰهُ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ التَّوَّابِيْنَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِيْنَ
Artinya: Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah:”Haidh itu adalah suatu kotoran”. Oleh karena itu hendaklah Anda menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah Anda mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat nan diperintakan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang nan taubat dan menyukai orang-orang nan mensucikan diri. (QS. Al Baqarah: 222)
Adapun sekadar basah, itu namanya madzi. Ia najis ringan. Silahkan dibersihkan dan tempat nan terkena najis dibersihkan. Maka Anda sudah boleh shalat tanpa wajib mandi. Wallahu a’lam. (Ustadz Wahyudi Abdurrahim, Lc., M.M.)
Comments
comments