
Nabi Muhammad bukan hanya Nabi untuk orang salih saja, melainkan Nabi untuk semua, apalagi bagi para pemabuk, pembunuh, apalagi sampai kreator maksiat.
Hal itu disampaikan Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Fathurrahman Kamal dalam aktivitas yangg diadakan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Mojokerto, Jawa Timur, pada Ahad (27/10/2024).
“Nabi Muhammad adalah nabi untuk semua, bukan hanya untuk orang yangg saleh. Beliau adalah nabi bagi pembunuh, pemabuk, dan juga pelaku maksiat,” kata Fathurrahman.
Bahkan menurut Fathurrahman, jika setan mau berakhir dari keiblisannya, Muhammadiyah siap menjadi mendukung upaya pertobatan yangg dilakukan oleh setan itu.
“Dalam Muhammadiyah, kami juga siap mendukung jika ada setan yangg mau berakhir dari keiblisannya dan bertaubat,” ungkapnya.
Fathurrahman menjelaskan, sikap menghargai manusia sebagai makhluk Allah adalah prinsip dasar yangg kudu dipegang, terlepas dari latar belakang kepercayaan alias kebaikan perbuatan mereka.
Beliau mencontohkan gimana Rasulullah tetap menghormati jenazah seorang Yahudi sebagai bentuk penghargaan terhadap kemuliaan manusia (al-karamat al insaniyah).
“Muhammadiyah kita kudu ada dalam koridor tersebut, mengedepankan kemanusiaan dan bukan hanya sekadar formalitas ritual keagamaan,” tegasnya.
Oleh lantaran itu Muhammadiyah, kata Fathurrahman, bukan hanya soal menjalankan ibadah rutin, melainkan bentuk nyata dari konsep tazkiyatun nafs, ialah proses penyucian jiwa yangg melahirkan sikap ihsan alias melakukan baik. (*/tim)
Untuk mendapatkan update sigap silakan berlangganan di Google News