WARTAMU.ID, Way Kanan (Lampung)__ Durian merupakan nama dari salah satu tumbuhan di wilayah tropis nan berasal dari wilayah Asia Tenggara, sekaligus nama buah nan bisa dimakan. Nama ini diambil dari karakter unik kulit buahnya nan keras dan berlekuk-lekuk tajam sehingga menyerupai duri. Sebutan populernya adalah “siraja dari segala buah” (King of Fruit). Way Pisang merupakan salah satu kampung dari 13 kampung nan ada di Kecamatan Way Tuba Way Kanan. Letaknya secara Geografis mendukung wilayah tersebut (Way Pisang) menjadi wilayah nan bakal maju dari segi perekonomian, sosial, dan lain sebagainya. Berada diwilayah penghujung Provinsi Lampung nan berbatasan dengan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Way Pisang menjadi wilayah ramai dilalui baik pengendara dari Bandar Lampung menuju Sumsel ataupun sebaliknya.
Menjadi salah satu wilayah rujukan jika mau menyantap siraja buah (Durian) ini di Kabupaten Way Kanan adalah Kampung Way Pisang Kecamatan Way Tuba Way Kanan. Dipinggiran jalan Lintas Sumatera ini puluhan orang ramai berdagang/jualan nan bukan hanya durian tapi juga makanan, minuman dan lain sebagainya.
”Saya gak lihat pohonnya tapi kok disini selalu banyak durian ya bang?” Ucap Sigit penduduk Sidoarjo nan tengah makan Durian Dipinggir jalan simpang perikanan Way Pisang.
”Gak perlu ada pohonnya, jika tempat ramai begini nyaris semuanya ada. Walau bukan penghasil asalnya minimal orang jualan ada disini’, hehehe’. Ujar Emon Trisilo Warga Way Pisang Way Tuba.
Berbagai macam asal Durian nan dijual di wilayah ini, mulai dari perbukitan (Bukit Gemuruh dll) maupun Durian nan berasal dari Muara Dua dan Oku Timur sebagai wilayah nan mempunyai perbatasan dengan Bumi Ramik Ragom (Way Kanan) ini. Bahkan tidak kudu menunggu musim panen raya baru bisa makan durian didaerah (Way Pisang ini).
”Kadang jika nan di Bukit Gemuruh baru kembang, di Kabupaten sebelah sudah mulai panen duriannya. Hal tersebut dipengaruhi cuaca dan lain sebagainya. Jadi gak kudu nunggu musim duren baru bisa makan duren om”. Ujar Yuk Yanti Penjual Duren dari Bukit Gemuruh nan senang duriannya diborong oleh Emon Trisilo.
Sebagai wilayah nan dilalui jalan Nasional, Provinsi, dan Kabupaten, Kampung Way Pisang mempunyai keramaian nan lebih jika dibanding dengan kampung lainnya sehingga potensi tersebut kudu terus digali demi kesejahteraan masyarakat dan kemajuan daerahnya. Desa Maju (Desa Pra-Sembada) adalah Desa nan mempunyai potensi sumber daya sosial, ekonomi dan ekologi, serta keahlian mengelolanya untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat desa, kualitas hidup manusia, dan menanggulangi kemiskinan. Bersarkan Potensi nan ada, Seyogyanya Kampung Way Pisang menjadi kampung nan maju.
”Potensi Way Pisang ini sangat tinggi untuk menjadi kampung nan maju, selain daerahnya nan ramai, persoalan prasarana dapat dibereskan berbareng baik dari Pemerintah pusat, Provinsi, dan Kabupaten. Tergantung Leader/Pemimpinnya”. Tambah Emon Trisilo Tokoh Muda dengan beragam pengalaman keoragnisasian dan pengalaman nan maju menjadi Calon Kepala Kampung Way Pisang Tahun 2023 ini dengan mengusung tema BMW ( Bersatu Membangun Way Pisang ).
Kampung Way Pisang bakal menjadi maju jika beragam masyarakat nan ada serta potensi sumber daya alam dapat dikelola dengan baik. Bersatunya keberagaman nan ada di Kampung Way Pisang menjadi modal pembangunan nan nilainya sangatlah mahal dan tidak terukur dengan materi.
”Saya berupaya semaksimal mungkin berbareng dengan seluruh lapisan Masyarakat Kampung Way Pisang tanpa pilih-pilih untuk merencanakan hingga melakukan pembangunan di kampung Way Pisang ini. Tugas pembangunan nan menjadi tanggung jawab Pemerintah Pusat, Provinsi, dan Kabupaten kudu dikomunikasikan dengan baik sehingga Pemerintah Kampung (Way Pisang) bukan hanya konsentrasi membangun dari APBKam nan ada melainkan dari sumber-sumber biaya lainnya nan sah menurut undang-undang”. Jelas Emon Trisilo.
Pedagang nan ada dipinggir lintas kudu terus diberikan Inovasi sehingga pembeli nan ada semakin bertambah nan bukan hanya saja berasal dari masyarakat Way Pisang melainkan masyarakat lainnya nan melintas dijalan tersebut. Keamanan kudu terus ditingkatkan sehingga membikin kondusif masyarakat Way Pisang dan juga masyarakat lainnya dan tidak menutup kemungkinan bakal terus terjadi investasi nan menggerakan perekonomian masyarakat di Kampung Way Pisang.
Kaum muda/milenial kudu diberikan perhatian unik agar tidak salah jalan dan dapat menyalurkan ide/gagasan kreatifnya dengan benar, serta tidak mengabaikan pembangunan sosial, pendidikan, budaya masyarakat, kesehatan, dan rasa kondusif sehingga masyarakat menjadi guyup, tentrem, maju bareng-bareng.
Pengusaha-pengusaha seperti tambang batu kudu diikut sertakan dalam proses pembangunan wilayah ini, sehingga Pemerintah kampung tidak hanya konsentrasi membangun prasarana tapi juga dapat meningkatkan pemasukan perekonomian masyarakat nan berujung kesejahteraan bersama. Tutup Emon Trisilo.
23 kali dilihat, 23 kali dilihat hari ini