Menjadi Umat Bertauhid yang Berkarakter - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 7 bulan yang lalu
Menjadi Umat Bertauhid yangg Berkarakterfoto: istock

UM Surabaya

*) Oleh: Adi Hamid Fuadi,
Staf Pengajar Agama dan AIK Universitas Muhammadiyah Gombong

إِنَّ الحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِيْرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ

يُضْلِلْهُ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهَ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ لاَ نَبِيَ وَلَا رَسُولَ بَعْدَهُ

قَالَ تَعَالَى فِي القُرْآنِ الكَرِيمِ : يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

اللَّهُمَّ صَلِّي عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِينْ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسِانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ

Jamaah Ibadah Jum’ah Rakhimakumullah,

Dalam Risalah Islam Berkemajuan, karakter pertama yangg ditekankan adalah mabni ‘ala tauhid (berlandaskan tauhid).

Tauhid merupakan inti aliran Islam yangg membedakan kita dari kepercayaan lain. Tauhid ini adalah fondasi yangg mendorong kita untuk melakukan baik dan betul sesuai tuntunan Islam. Apa saja akibat dari tauhid?

Pertama, akibat bagi orang yangg bertauhid adalah wajib (kifayah) baginya melaksanakan amar makruf nahi mungkar lantaran dia hanya takut kepada Allah SWT (QS. At-Taubah: 18).

Orang yangg bertauhid hendaknya menjadi khoiro ummat, yangg senantiasa melakukan amar makruf nahi mungkar, sebagaimana disebutkan dalam QS. Ali-Imran: 110. Rasulullah saw juga menegaskan dalam HR. Muslim:

“Barang siapa di antara Anda memandang suatu kemungkaran, maka hendaknya dia mengubah dengan tangannya. Jika tidak mampu, maka ubahlah dengan ucapannya. Jika tidak bisa juga, maka ubahlah dengan hatinya, namun itulah selemah-lemahnya iman.”

Jamaah Ibadah Jum’ah Rakhimakumullah,

Kedua, akibat tauhid juga meniadakan Thaghut. Hal ini ditegaskan dalam QS. Al-Baqarah ayat 256:

لَآ إِكۡرَاهَ فِي ٱلدِّينِۖ قَد تَّبَيَّنَ ٱلرُّشۡدُ مِنَ ٱلۡغَيِّۚ فَمَن يَكۡفُرۡ بِٱلطَّٰغُوتِ وَيُؤۡمِنۢ بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱسۡتَمۡسَكَ بِٱلۡعُرۡوَةِ ٱلۡوُثۡقَىٰ لَا ٱنفِصَامَ لَهَاۗ وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) kepercayaan (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yangg betul daripada jalan yangg sesat. Karena itu barangsiapa yangg ingkar kepada Thaghut dan beragama kepada Allah, maka sesungguhnya dia telah berpegang pada buhul tali yangg banget kuat yangg tidak bakal putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Tauhid yangg kuat melahirkan pribadi yangg penuh optimisme dalam menghadapi kehidupan.

Jamaah Ibadah Jum’ah Rakhimakumullah,

Ketiga, akibat tauhid juga mengharuskan adanya deklarasi tauhid. Selain dua kalimat syahadat yangg kita ucapkan dalam tasyahud salat, deklarasi tauhid juga ditegaskan dalam QS. Al-An’am ayat 162:

قُلۡ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحۡيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ

“Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.”

Ayat ini mengingatkan kita untuk menjaga kemurnian niat, senantiasa tulus dalam beramal semata-mata untuk mencari ridha Allah SWT.

-->
Sumber majelistabligh.id
majelistabligh.id