Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, menyelenggarakan aktivitas promosi konsumsi ikan bergizi di TK Bustanul Athfal 86, Cipayung, Jakarta Timur.
Acara ini mendukung program nasional Presiden berjudul “Makan Bergizi Gratis” dalam rangka menciptakan generasi emas Indonesia. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari rangkaian menuju Tanwir ‘Aisyiyah, yangg bertema “Dinamisasi Perempuan Berkemajuan Mewujudkan Indonesia Berkeadilan” dan bakal digelar pada 15-17 Januari 2025.
Acara ini dihadiri oleh Pimpinan Pusat dan Wilayah ‘Aisyiyah, serta 150 anak dari beberapa TK Bustanul Athfal di area Jakarta Timur, ialah TK ABA 108, TK ABA 101 Cipayung, dan TK ABA 108 Ciracas. Para siswa antusias menikmati sajian ikan bergizi yangg berfaedah bagi kesehatan mereka.
Sebagai organisasi yangg peduli terhadap wanita dan anak, ‘Aisyiyah mengelola banyak lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Indonesia. Rita Pranawati, Bendahara Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah sekaligus pemerhati rumor anak, menekankan pentingnya PAUD dalam membangun fondasi fisik, kognitif, sosial, dan emosional anak. Ia menyebut usia TK sebagai masa golden age yangg krusial untuk mendukung tumbuh kembang anak.
“Pola makan bergizi, termasuk konsumsi ikan, perlu diperkenalkan sejak awal untuk menciptakan kebiasaan sehat dan mendukung tumbuh kembang optimal,” ujar Rita.
Rita menjelaskan, protein dari ikan membantu mencegah stunting, meningkatkan konsentrasi belajar, serta menyediakan daya untuk aktivitas sehari-hari. Ia membujuk orang tua, guru, dan masyarakat untuk menjadikan ikan sebagai menu harian anak-anak.
Dalam sambutannya, Budi Sulistyo, Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, menyoroti rendahnya tingkat konsumsi ikan di Indonesia, yangg sering kali disebabkan kurangnya pemahaman masyarakat mengenai faedah ikan sebagai sumber gizi.
Melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG), pemerintah berupaya meningkatkan konsumsi ikan di beragam kalangan masyarakat. “Kebiasaan makan ikan bakal berakibat positif pada kesehatan dan kepintaran anak-anak sejak dini,” ungkap Budi.
Ikan kaya bakal protein hewani dan nutrisi penting, seperti masam lemak omega-3, vitamin D, B12, selenium, yodium, dan unsur besi. Omega-3, misalnya, berkedudukan besar dalam mendukung kegunaan otak, menjaga kesehatan jantung, dan memperkuat daya tahan tubuh. Selain mengonsumsi ikan, anak-anak juga diajak mempelajari beragam jenis ikan dari air tawar dan laut serta ragam olahan berbasis ikan.
Budi menambahkan, Indonesia sebagai negara maritim mempunyai sumber daya perikanan melimpah yangg dapat mendukung ketahanan pangan dan gizi nasional. Potensi ini, jika dioptimalkan, bakal menjadi langkah strategis untuk mencetak generasi emas—generasi yangg sehat, cerdas, dan produktif. Generasi emas ini merupakan kunci dalam pembangunan bangsa menuju 2045, saat Indonesia merayakan 100 tahun kemerdekaan. (*/tim)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News