
وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللَّهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن
قَالَ الله تَعَالَى: يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
وَقَالَ الله تَعَالَى: يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
Hadirin Sidang Jumat yangg dirahmati Allah,
Marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Semesta Alam, atas segala nikmat dan karunia yangg telah dilimpahkan kepada kita, sehingga kita dapat berkumpul di masjid ini dalam keadaan sehat.
Selawat serta salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad saw, sosok teladan dan pembawa risalah kebenaran bagi seluruh umat manusia.
Pada kesempatan ini, izinkan saya membujuk diri saya pribadi dan seluruh jamaah sekalian untuk meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT, dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Semoga kita semua senantiasa berada dalam naungan rida-Nya.
Hadirin yangg dirahmati Allah,
Hari ini, mari kita renungkan mengenai kedudukan dan perbedaan derajat di antara para nabi dan rasul Allah.
Dalam Al-Qur’an, Allah menjelaskan bahwa Dia mengutamakan sebagian nabi di atas yangg lain, sebagaimana tertuang dalam QS. Al-Baqarah ayat 253:
“تِلْكَ ٱلرُّسُلُ فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍۢ مِّنْهُم مَّن كَلَّمَ ٱللَّهُ وَرَفَعَ بَعْضَهُمْ دَرَجَٰتٍۢ…”
“Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian mereka dari sebagian yangg lain. Di antara mereka ada yangg (langsung) Allah berfirman dengannya dan sebagian lagi ada yangg ditinggikan-Nya beberapa derajat…” (QS. Al-Baqarah: 253)
Allah juga menegaskan perihal serupa dalam QS. Al-Isra ayat 55, yangg menyatakan bahwa sebagian nabi mempunyai kelebihan dibandingkan yangg lain:
“وَرَبُّكَ أَعْلَمُ بِمَن فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۗ وَلَقَدْ فَضَّلْنَا بَعْضَ ٱلنَّبِيِّۦنَ عَلَىٰ بَعْضٍۢ وَءَاتَيْنَا دَاوُۥدَ زَبُورًۭا”
“Dan Tuhanmu lebih mengetahui siapa yangg di langit dan di bumi. Dan sungguh, Kami telah memberikan kelebihan kepada sebagian nabi-nabi atas sebagian (yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada Dawud.” (QS. Al-Isra: 55)
Namun, sebagai umat, muncul pertanyaan: Apakah kita diperbolehkan untuk membandingkan derajat alias keistimewaan antara satu nabi dengan nabi lainnya?